Amelia kala itu berusia 15 tahun. Ia menurutkan, awalnya mendapat isyarat bahwa sang ayah telah gugur pada 3 Oktober 1965 petang atau magrib.
"Tanggal 3 [Oktober] itu, Ibu saya kan sudah enggak bangun-bangun, dia di kamar saja. Kita enggak pakai listrik waktu itu," ucapnya.
Sekitar pukul enam sore, Yayu keluar kamar dan tiba-tiba meminta agar diberikan kebaya hitam. Permintaan tersebut mengundang tanya anak-anaknya.
"Lah, Ibu kenapa kok minta kebaya, buat apa?" kata Amelia mengingat permintaan sang bunda.
Tiba-tiba, mulut sang bunda menyampaikan ucapan yang sangat menyedihkan sekaligus mengundang tanya karena belum ada orang yang menyampaikan kabar tentang kondisi pasti Jenderal Ahmad Yani usai diculik.
"Bapak mu wis ora ono, ibu saya bilang gitu. Kok tahu gitu ya. Kita itu masih eggak tahu kalau Bapak itu sudah gugur, enggak tahu," ujarnya.
Baca Juga: Pesawat, Fiat, Hingga Limousine dalam Pelarian dan Misi Terakhir Tokoh G30S PKI DN Aidit
Amelia menyampaikan, meskipun pada peristiwa pagi buta 1 Oktober 1965 itu melihat tubuh ayahnya diseret para penculik, namun masih yakin dia masih hidup.
"Katanya sih dirawat di rumah sakit, di mana, saya juga enggak tahu. Ceritanya pengawal kan begitu," katanya.
Mulut Yayu kemudian berucap bahwa Ahmad Yani pada petang itu barusan datang dan menyampaikan pesan khusus.
Baca Juga: G30S PKI dan Peringatan Pada Jenderal Ahmad Yani Jelang Tragedi
"Barusan Bapak itu datang, Ibu saya bilang, jaga anak-anak," ucap Amel menirukan ucapan sang bunda.
Rupa-rupayanya, lanjut Amel, magrib itu, Lubang Buaya yang menjadi tempat pengumpulan para jenderal Angkatan Darat (AD) yang diculik, disiksa, kemudian dihabisi lalu dimasukkan ke sumur dan ditutup, sudah ditemukan.
"Itu [sumur] lagi digali kan sama penggali-penggali [untuk evakuasi jenazah]," ucapnya.***
Artikel Terkait
Tokoh PKI DN Aidit Pernah Berseteru dengan Jenderal Ahmad Yani, dan Catatan Hari-hari Jelang Meletusnya Peristiwa G30S PKI
Peristiwa G30S PKI, Dampak Sosial dan Politik bagi Bangsa Indonesia
Tragedi G30S PKI: Perseteruan Politik Antara DN Aidit dan Jenderal Ahmad Yani yang Berujung Tragis
G30S PKI dan Peringatan Pada Jenderal Ahmad Yani Jelang Tragedi
Cerita 'Ahmad Yani' Sempat Datang Sampaikan Kabar dan Pesan Khusus Pascaperistiwa G30 S PKI