KONTEKS.CO.ID - Pemerintah menyerahkan 674.178 hektare perkebunan kelapa sawit kepada perusahaan milik negara, Agrinas Palma Nusantara, pada pekan kemarin.
Dengan tambahan ini, total lahan yang dikelola Agrinas kini mencapai 1,5 juta hektare.
Penyerahan lahan ini menegaskan status Agrinas sebagai perusahaan kelapa sawit terbesar di dunia berdasarkan luas lahan.
Satuan tugas pemerintah menyebutkan Agrinas kini memiliki potensi produksi 5,7 juta ton metrik minyak sawit mentah (CPO) per tahun.
Direktur Agrinas, Zulham Syakwan Koto, mengatakan perusahaan berencana memperluas kapasitas pengolahan minyak sawit.
Hal ini untuk meningkatkan output yang saat ini belum mencapai potensi maksimal, meski ia belum merinci langkah-langkahnya.
Baca Juga: Vespa LX 150, Skuter Klasik Bergaya Modern Bikin Tampil Makin Stylish
“Saat ini kami memiliki 17 pabrik,” kata Zulham.
“Namun dengan luas lahan sebesar ini, kami berencana membangun puluhan pabrik lagi di masa depan. Beberapa akan ditambah tahun depan.”
Zulham menambahkan, produksi CPO ini akan digunakan untuk program minyak goreng murah pemerintah dalam jangka pendek dan untuk energi bio dalam jangka panjang.
Baca Juga: KPK Segera Umumkan Tersangka Skandal Korupsi Kuota Haji Rp1 Triliun, PPATK Sudah Serahkan Data Panas
Beberapa lahan yang diserahkan dalam kondisi rusak, dan perusahaan sedang berupaya mengembalikannya ke kondisi normal.
Indonesia juga memperketat pengawasan penggunaan hutan ilegal, menyasar perkebunan dan area pertambangan.
Artikel Terkait
Operasi Gabungan Kemenhut Bersihkan Sawit Ilegal di TN Gunung Leuser, Ratusan Hektare Lahan Dikembalikan ke Hutan
Ekspor Sawit Indonesia Naik 69 Persen pada Juli, India Jadi Pasar Utama
Ekspor Sawit Sumbang Rp17,14 Triliun, Jadi Penopang Surplus Perdagangan Indonesia
Indonesia Tawarkan Ekspor Minyak Sawit untuk Tekan Tarif 19 Persen AS
APPKSI Desak Kejagung Usut Dugaan Korupsi Dana Subsidi Sawit Rp179 Triliun di BPDPKS