Ke depannya, Infranexia bukan hanya sebagai aset infrastruktur, tetapi sebagai platform pertumbuhan yang memainkan peran vital dalam rangka fiberisasi Indonesia,” kata Seno lagi.
Fixed Mobile Convergence (FMC) yang menjadi salah satu inisiatif transformasi perusahaan yang saat ini dijalankan oleh Telkomsel fokus dalam mempersiapkan peluang unlock value dengan optimalisasikan nilai dari infrastruktur yang telah dimiliki.
Memastikan layanan yang berkualitas, meningkatkan pengalaman dan memberikan nilai tambah lebih bagi pelanggan selalu menjadi prioritas utama perusahaan.
Baca Juga: 3 Mahasiswa Masih Hilang Usai Demonstrasi Agustus, KontraS Duga Ada Penghilangan Paksa
Untuk itu, pada layanan mobile broadband, Telkomsel melakukan penguatan strategibundling dancross-selling guna meningkatkan kemudahan bagi pelanggan.
Sementara itu, di bisnis fixed broadband, peluang pertumbuhan masih sangat besar.
Sehingga Telkomsel akan fokus pada penetrasi ke pasar-pasar potensial, menjangkau lebih banyak pelanggan baru, dan menjaga pendapatan yang berkesinambungan melalui strategi bundling layanan digital.
Dengan kombinasi pertumbuhan di mobile dan fixed broadband, Telkom tetap optimis dapat menjaga profitabilitas dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham.
Baca Juga: Sambangi KPK Bawa Data Korupsi Haji, Boyamin Saiman: Yaqut Double Job Dibayar Rp7 Juta Sehari
“Kami melihat prospek bisnis FBB ke depannya diharapkan akan lebih baik dimana target kami adalah untuk meningkatkan penetrasi pelanggan FBB yang saat ini masih di sekitar 16 % - 17% serta berfokus pada pelanggan yang berkualitas. Kami berharap mampu mencapai target tahunan penambahan pelanggan sekitar 800 ribu hingga 1 juta pelanggan tahun ini,” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko Telkomsel, Daru Mulyawan.
“Dimana sampai dengan Juni 2025, kami telah memperoleh penambahan pelanggan sekitar 449 ribu pelanggan dan mencapai total sekitar 10 juta pelanggan,” katanya lagi.
Perkuat Fondasi Bisnis, Telkom Tunjukkan Progres Positif Transformasi
Pada kesempatan yang sama, Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir memaparkan kinerja perseroan. Hingga semester I 2025, Telkom membukukan pendapatan sebesar Rp73,0 triliun, menurun 3,0% dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga: Ini Daftar 27 Pati Polri yang Naik Pangkat: 2 Jadi Komjen, 7 Naik Jadi Irjen
Penurunan tersebut disebabkan karena pelemahan makroekonomi serta pergeseran strategis dari volume ke kualitas.
Artikel Terkait
Telkom Solution Luncurkan Telkom AI Center of Excellence untuk Percepat Adopsi AI di Indonesia
Telkom AI Center of Excellence Ditopang 4 Pilar, Percepat Adopsi AI di Indonesia
Melihat Aksi Sukarelawan Karyawan Telkom Edukasi Sampah dan Konservasi Penyu di Pantai Pelangi Yogyakarta
Transparansi Pemulihan SKKL, Telkom Terima Audiensi Pemda dan Berbagai Komunitas Papua Selatan
Terobosan Telkom: ESG Jadi Fondasi Utama dan Sistem Operasi untuk Pertumbuhan Digital dan Tata Kelola Unggul