Hotman Paris Sebut Kasus Nadiem Makarim Mirip Tom Lembong, Kejagung: Korupsi Tak Hanya Memperkaya Diri Sendiri

KONTEKS.CO.ID - Kejaksaan Agung (Kejagung) merespons pernyataan Hotman Paris Hutapea, kuasa hukum Nadiem Makarim yang menyebut tak ada aliran uang ke kliennya dalam perkara dugaan korupsi pengadaan Chromebook.

Kapuspenkum Kejagung, Anang Supriatna menegaskan, tindak pidana korupsi tidak terbatas pada tindakan memperkaya diri sendiri, tetapi juga orang lain.

"Silakan saja itu pendapat daripada penasihat hukum dan terhadap kliennya, tapi yang jelas perbuatan tindak pidana korupsi tidak hanya terbatas kepada memperkaya diri sendiri tapi memperkaya orang lain juga kan unsurnya sudah jelas di situ,” tegas Anang kepada wartawan di Kejagung, Jumat 12 September 2025.

Baca Juga: Gibran Tinjau Pengungsian Korban Banjir Bali, Ini Janjinya Pada Warga

Penyidik, kata Anang, masih terus mendalami kasus tersebut untuk mengungkap fakta hukum lainnya.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan ada pihak lain yang jadi tersangka oleh penyidik.

“Yang jelas saat ini penyidik tetap melakukan pendalaman bagaimana mengungkap fakta-fakta hukum yang nantinya akan berkembang, apakah nanti ada pihak lain nanti kita lihat saja,” ujarnya.

Baca Juga: Kejagung Geledah Apartemen Nadiem, Ternyata Ini Yang Disita

Sebelumnya, Hotman Paris menegaskan kliennya tidak menerima uang sepeser pun dari pengadaan laptop Chromebook.

Kata Hotman, kasus dugaan korupsi yang menimpa kliennya mirip dengan kasus yang menjerat eks Mendag Tom Lembong.

"Sekali lagi, tidak ada satu sen pun baik dari segi bukti rekening bank maupun dari segi saksi yang menyatakan Nadiem pernah terima uang, tidak ada. Jadi, persis sama dengan kasus Tom Lembong," kata Hotman, saat konferensi pers di Jakarta Pusat, Senin 8 September 2025.

Menurut Hotman, belum ada bukti unsur Nadiem memperkaya dirinya sendiri dari pengadaan Chromebook itu.