"Ini public speaking namanya. Cuma kan kemarin keresahan kita terhadap pejabat kita dengan public speaking-nya, terutama salah satu menteri yang baru saja menggantikan 'ibu' itu kan," ujarnya.
Mahfud MD sontak langsung paham siapa menteri yang dimaksud.
"Oh iya ya," ucapnya.
Baca Juga: Kejagung Tetapkan Kakak Beradik Eks Bos Sritex Tersangka TPPU Sindikasi Kredit Bank
Denny pun langsung melontarkan pernyataan terkai public speaking orang tersebut.
Alih-alih menjawab, Mahfud MD justru langsung menggeleng kepala.
"Wah, keliru tuh," ucapnya.
Namun, dia mengaku setuju dengan pendapat yang tak bisa langsung men-judge seseorang hanya dari gaya bicaranya melainkan hasil kerjanya.
"Iya, kita lihat kan masih akan bekerja," kata Mahfud.
Dia menyebut, seorang pejabat punya humas untuk menangani krisis komunikasi. Untuk itu, selain kompetensi, pejabat harus punya rekam jejak untuk memimpin dan menghadapi masyarakat.
"Biasanya kalau pejabat meskipun ada humasnya gitu ya, PR-nya gitu, biasanya suka bicara sendiri juga gitu. Tapi kalau orang sudah punya pengalaman, makanya orang menjabat tuh kan harus ada track record juga," tuturnya.
"Kompetensi is okay. Mungkin seorang menteri itu kompetensinya okelah gitu. Tapi kalau tidak punya track record memimpin, track record menghadapi masyarakat itu bisa salah gitu," tukasnya.***
Artikel Terkait
Mahfud MD Sebut Nadiem Makarim Bersih, Terjerembab Perkara Rasuah karena Ingin Cepat Bekerja
Mahfud MD Prediksi Bakal Reshuffle Kabinet Jilid II, Spill Kapan Waktu dan Alasannya
Mahfud MD Bongkar Alasan Sri Mulyani Mundur: Tangisan dan Rasa Kecewa
Mahfud MD: Demo 30–31 Agustus 2025 Berawal Organik, Lalu Ditunggangi Kelompok Terlatih
Mahfud MD Desak RUU Perampasan Aset: Korupsi SDA Buat Rakyat Kehilangan Rp20 Juta per Bulan