• Senin, 22 Desember 2025

Kupas Chromebook yang Menyeret Nadiem ke Sel Tahanan

Photo Author
- Senin, 8 September 2025 | 16:56 WIB
Mantan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarkim tersangka korupsi digitalisasi pendidikan. (KONTEKS.CO.ID/Dok. Kejagung)
Mantan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarkim tersangka korupsi digitalisasi pendidikan. (KONTEKS.CO.ID/Dok. Kejagung)

Ia menegaskan, perlindungan ini sebagai benteng agar murid dan guru tidak terkontaminasi bahaya negatif dunia digital.

"Melindungi murid-murid dan guru-guru kita dari pornografi, judi online, dan digunakan untuk gaming dan lain-lain," katanya.

Fitur tersebut bisa menjadi benteng bagi murid dan guru karena memungkinkan administrator sekolah memblokir laman-laman terlarang dan hanya mengizinkan aplikasi pendidikan.

Menurutnya, benteng digital tersebut hanya ada di Chromebook dan tidak di laptop konvensional, kecuali mau mengeluarkan biaya tambahan. 

Baca Juga: Harta Nadiem Makarim Merosot Tajam, Pernah Jadi Menteri Terkaya Kabinet Jokowi 

Kesederhanaan

Chromebook dirancang sangat simpel untuk pendidikan, mulai tingkat dasar dan seterusnya, di antaranya menyala dalam hitungan detik serta antarmuka yang intuitif.

Bukan hanya itu, Chromebook juga ditopang baterai yang mampu bertahan 8 hingga 12 jam, sehingga bisa menunjang proses belajar selama seharian tanpa harus repot menambah daya.

Spesifikasi tersebut lantas menjadi teknis minimum sebagai dasar pengadaan laptop untuk menunjang digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek.

Spesidikasi umumnya adalah prosesor Intel Celeron atau setara (minimal 2 core, frekuensi ≥ 1,1 GHz), RAM 4 GB DDR4, penyimpanan 32 GB (eMMC atau setara), layar 11 inci LED, sistem operasi Chrome OS dengan lisensi Chrome Education Upgrade siap diaktivasi. Spesifikasi teknis tersebut linier dengan filosofi Chromebook.

Baca Juga: Harta Nadiem Makarim Merosot Tajam, Pernah Jadi Menteri Terkaya Kabinet Jokowi 

Di sisi lain, Kejagung menduga bahwa harga per unit laptop Chromebook lebih tinggi dibanding laptop lain dengan spesifikasi serupa di pasaran. 

Selain itu, spesifikasi Choremebook tersebut tidak memenuhi kebutuhan untuk siswa SMK yang memerlukan perangkat lunak desain yang berat.

Kemudian, Chromebook ini sangat tergantung pada koneksi internet sehingga tidak dapat digunakan di ribuan sekolah yang berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Pasalnya, daerah 3T tidak mempunyai infrastruktur jaringan internet yang memadai.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X