• Senin, 22 Desember 2025

Malam Ini Gerhana Bulan Total, Begini Tata Cara Salat Sunah Khusuf

Photo Author
- Minggu, 7 September 2025 | 06:48 WIB
Gerhana Bulan Total Hiasi Langit Indonesia pada 7 September 2025 (foto: freepik.com/author/vecstock)
Gerhana Bulan Total Hiasi Langit Indonesia pada 7 September 2025 (foto: freepik.com/author/vecstock)

KONTEKS.CO.ID - Gerhana bulan total atau blood moon sebagai fenomena langit yang Istimewa akan berlangsung pada Minggu, 7 September 2025 malam.

Bagi umat Islam, gerhana bulan bukan sekadar fenomena alam. Sama seperti Gerhana bulan total yang terjadi saat ini, harus menjadi momentum spiritual untuk menyaksikan kebesaran Allah SWT sekaligus memperbanyak ibadah.

Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan saat gerhana bulan adalah saalat Khusuf atau salat gerhana bulan.

Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain menjelaskan bahwa hukum melaksanakan salat Khusuf adalah sunnah muakkadah, yakni sunnah yang sangat dianjurkan.

Baca Juga: Sunscreen Foundation, Makeup Praktis dengan Perlindungan Kulit dari Sinar UV

Gerakannya pada dasarnya mirip dengan salat sunnah lainnya, hanya ada perbedaan pada jumlah rukuk dan sujud di setiap rakaat.

Syekh Nawawi menyebut salat gerhana memiliki tiga tingkatan. Minimal dua rakaat seperti salat sunnah Zuhur, lalu pertengahan atau dua rakaat dengan dua kali rukuk dan dua kali sujud pada setiap rakaat.

Namun secara sempurna, setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan bacaan surat panjang seperti Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa, atau Al-Maidah sesuai kemampuan. Rukuk dan sujud dilakukan dengan lama sesuai panjang bacaan.

Baca Juga: Viral Tangis Buruh Gudang Garam Kena PHK Massal, KSPI: Selamatkan Industri Rokok Nasional

Tata Cara Salat Khusuf Tingkat Pertengahan

Berikut tata cara salat Khusuf dua rakaat dengan dua kali rukuk:

  1. Niat shalat gerhana disertai takbiratul ihram.
    Lafal niat:
    أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
    Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
    Artinya: “Saya niat salat sunnah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT.”
  2. Membaca doa iftitah.
  3. Membaca ta’awudz lalu Al-Fatihah.
  4. Membaca surat Al-Qur’an dengan suara jahr (lantang).
  5. Rukuk pertama dengan lama.
  6. I‘tidal (bangkit dari rukuk).
  7. Membaca Al-Fatihah kembali.
  8. Membaca surat yang lebih pendek dari surat pertama.
  9. Rukuk kedua (lebih singkat dari yang pertama).
  10. I‘tidal.
  11. Sujud pertama.
  12. Duduk di antara dua sujud.
  13. Sujud kedua.

Kemudian berdiri untuk rakaat kedua dengan tata cara serupa, hanya bacaan surat lebih pendek dari rakaat pertama. Salat ditutup dengan tasyahud akhir dan salam.

Baca Juga: Nasaruddin Umar Minta Maaf, Sorotan Beralih ke Perbandingan Gaji Guru Indonesia dan Asia

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X