• Minggu, 21 Desember 2025

Demo Akhir Agustus, Analis: Banyak Pihak yang Bermain

Photo Author
- Kamis, 4 September 2025 | 22:03 WIB
 Demo atau aksi damai di Jogja atau Bundaran UGM pada 1 September 2025. (X @wolcverine)
Demo atau aksi damai di Jogja atau Bundaran UGM pada 1 September 2025. (X @wolcverine)

KONTEKS.CO.ID – Analis Politik dan Militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting, menilai bahwa banyak pihak yang bermain dalam aksi demonstrasi akhir Agustus kemarin.

"Saya kira, ini tentu saja ada pertarungan elite. Pertarungan elite, baik lokal juga elite global," katanya dalam sinear Forum Keadilan Tv pada Kamis, 4 September 2025.

Menurutnya, karena banyak pihak yang bermain dan mempunyai kepentingan, tentunya mereka melakukan operasi intelijen.

Baca Juga: Buntut Aksi Demonstrasi, Pengamat: Banyak Ular Berkepala Dua di Lingkaran Kekuasaan Prabowo

"Karena itu agak sulit untuk mengungkap siapa pelaku dalam peristiwa ini," ucapnya.

Namun demikian, publik harus mampu membedakan demonstran atau massa aksi dengan perusuh.

Ia menjelaskan, perusuh. Menurutnya, kondisi negara ini sedang krisis, baik ekonomi dan moneter.

"Tentu banyak orang kehilangan pekerjaan. Nah, kalau dari jumlah orang-orang yang ditangkap, itu rata-rata memang sekita umur 19 sampai sekitar 25 tahun," ujarnya.

Rentang usia tersebut merupakan orang yang tengah mencari pekerjaan. Berdasarkan data Kepolisian, orang-orang yang ditangkap itu berasal dari daerah penyangga Jakarta. 

Baca Juga: Pengamat Intelijen Rildwan Habib: Intelijen dan Aparat Keamanan Gelagapan Tangani Demonstrasi dan Kerusuhan Agustus 2025

"Jawa Barat, Banten. Kalaupun Jawa Tengah ada [di] perbatasan dengan Jawa Barat," katanya.

Menurut Selamat, bisa jadi orang-orang ini mempunyai catatan kriminal di Polsek-Polsek setempat.

"Kok mereka beredar lagi, kalau dalam hal kasus ini, maka patut diduga memang massa ini sudah di-manage, sudah diatur, diorkestrasi," ujarnya.

Ia menduga ada pihak-pihak yang memanfaatkan mereka, termasuk elite di pemerintahan yang tengah terancam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X