Karena itu, tegas dia, polisi kalau tidak hati-hati bertindak -seperti yang terjadi tanggal 28 Agustus sehingga Affan Kurniawan meninggal- bisa mengulang proses kerusuhan yang lebih masif.
“Artinya saya ingin mengimbau kepada Presiden Prabowo harus mengevaluasi kinerja Kepolisian. Perlu ada rotasi besar-besaran,” desaknya.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo Terlalu Lama Menjabat
Ia menggaris-bawahi jika diperlukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo diganti. “Bukan hanya karena kasus Affan, ini toh kenyataannya Kapolri sudah terlalu lama menjabat selama empat tahun lebih,” tandasnya.
Terlalu lamanya Kapolri menjabat membuat gerbong Perwira Tinggi Polri tak bisa bergerak.
“Sudah saatnya terjadi mutasi dan rotasi sehingga gerbong Kepolisian bisa bergerak dan bisa diperbaiki. Harus ada reformasi besar-besaran di tubuh Polri agar agar Polri itu bertindak bersikap professional,” pinta Rudi.
Baca Juga: Pariwisata RI Kembali Bergairah, Kunjungan Wisman Januari-Juli 2025 Tembus 8,5 Juta
Dia mengungkapkan, ada dua hal yang ditunggu masyarakat dari Polri sekarang yakni serve and protect. Menunggu Polri menjadi institusi yang melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat sebagai penegak hukum.
“Ya, itu satu hal. Tapi yang bersentuhan langsung pada empati rakyat itu adalah serve and protect, mengayomi dan melayani. Kalau dua hal ini tidak dilakukan, yang terjadi hanya sekadar penegakan hukum, rakyat akan marah,” tuturnya.
Lebih jauh dikatakan, insiden para oknum anggota Brimob yang mungkin ketakutan, panik atau apapun yang akhirnya mengemudikan mobil rantis secara ugal-ugalan dan menimbulkan korban jiwa seharusnnya bisa menjadi trigger.
“Dan ini harus menjadi evaluasi yang sangat serius Presiden terhadap kinerja Polri,” cetusnya.
Baca Juga: Aksi Solidaritas, 5 Band Tunda Konser, Efek Rumah Kaca: Rasanya Tidak Tepat Bersenang-senang
Rudi berpendapat, jika tidak ada evaluasi lebih serius dan hanya kesalahan dan sanksi hanya ditimpakan kepada anggota-anggota di bawah, hal itu bisa memicu ketidakpuasan publik.
“Ketidakpercayaan masyarakat terhadap Polri akan semakin meningkat. Kuncinya adalah di keberanian Presiden Prabowo melakukan reformasi total di tubuh Polri. Reposisi, pergantian, rotasi dan sebagainya itu ditunggu oleh masyarakat,” katanya lagi.
“Masyarakat Indonesia membutuhkan polri dengan wajah baru, wajah yang lebih humanis, wajah yang lebih mengayomi, wajah yang lebih melindungi. Itu wajah polisi yang ditunggu-tunggu, yang diharapkan oleh masyarakat,” tambah jebolan IPB Bogor itu.
Baca Juga: Prabowo Didorong Nasionalisasi BCA, Sasmito Singgung Skandal BLBI
Artikel Terkait
Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Perusuh yang Terobos Mako Polri, Kapolri: Listyo Sigit Siap Dicopot
Pihak Tertentu Bikin Demo Rusuh Demi Darurat Militer, Ini Beberapa Tujuannya
Demonstrasi GMNI Jabodetabek di Depan DPR: Pecat Kapolri dan Anggota Dewan yang Tak Pro dan Diskreditkan Rakyat
Hendropriyono Ingatkan Bahaya Revolusi Saat Gelombang Demo, Publik Balas dengan Kritik Tajam
GUSDURian Desak Kapolri Mundur, Nilai Gagal Bertanggung Jawab atas Kekerasan Aparat