• Minggu, 21 Desember 2025

Kini, Patroli Gabungan TNI Polri Masuk Gang hingga RT: Anarkis dan Perusuh Siap-Siap Ditindak!

Photo Author
- Senin, 1 September 2025 | 13:27 WIB
TNI Polri patroli hingga tingkat RT/RW, tegaskan tidak ada ruang untuk anarkisme. (x @korem044gapo)
TNI Polri patroli hingga tingkat RT/RW, tegaskan tidak ada ruang untuk anarkisme. (x @korem044gapo)

 

KONTEKS.CO.ID - Bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menggelar patroli skala besar hingga ke tingkat Rukun Tetangga/Rukun Warga (RT/RW).

Langkah ini dilakukan untuk menjamin keamanan masyarakat sekaligus mencegah terjadinya aksi anarkis, kerusuhan, dan penjarahan di sejumlah daerah.

Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo menegaskan, pelaksanaan patroli gabungan ini merupakan instruksi langsung dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Atas perintah Bapak Kapolri, saya instruksikan seluruh Polda dan Polres untuk segera melaksanakan patroli gabungan dengan TNI. Tujuannya menjamin keamanan masyarakat dari ancaman perusuh maupun pelaku anarkis,” ujarnya di Jakarta, Minggu, 31 Agustus 2025.

Baca Juga: Aurelie Moeremans Bongkar Tawaran Jadi Boneka Partai: Ratusan Juta per Bulan hingga Iming-Iming Ijazah Instan

Tidak Ada Ruang Bagi Anarkisme

Dedi menambahkan, patroli ini menjadi bukti komitmen aparat dalam menegakkan keamanan.

“Kami pertegas komitmen tidak ada ruang bagi anarkisme dan vandalisme. Patroli kami laksanakan hingga ke tingkat RT/RW agar masyarakat merasa aman. Setiap pelaku yang mencoba memanfaatkan situasi untuk menjarah atau merusak fasilitas akan ditindak tegas,” katanya.

Selain permukiman, Polri juga memperkuat pengamanan markas kepolisian dan asrama Polisi di seluruh Indonesia. Langkah ini penting agar simbol negara, keluarga anggota, serta barang-barang berbahaya tetap terlindungi.

Baca Juga: Menguak Anarko, dari Stigma Perusuh hingga Jejak Sejarah yang Terlupakan di Indonesia

Peran Aktif Masyarakat Sangat Dibutuhkan

Wakapolri juga mengajak masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan dengan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan.

“Kami tidak bisa bekerja sendirian. Kolaborasi TNI, Polri, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, agama, dan pemuda adalah kunci. Masyarakat adalah mata dan telinga kami,” tegasnya.

Ia meminta masyarakat tetap tenang, tidak terprovokasi oleh kabar bohong, dan percaya bahwa aparat akan bertindak profesional, terukur, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.

“Dengan patroli rutin, langkah persuasif, dan dukungan masyarakat, kami yakin situasi dapat segera kembali normal dan kondusif,” jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X