• Minggu, 21 Desember 2025

Peristiwa Ojol Tewas Tergilas Rantis dari Pandangan Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri

Photo Author
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 13:34 WIB
Tampak detik-detik mobil lapis baja Brimob yang tabrak dan lindas driver ojol lalu melarikan diri.  (Tangkapan layar X.com @NChupakabr50581)
Tampak detik-detik mobil lapis baja Brimob yang tabrak dan lindas driver ojol lalu melarikan diri. (Tangkapan layar X.com @NChupakabr50581)

KONTEKS.CO.ID – Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menyampaikan pandangannya atas insiden tewasnya driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan akibat terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob.

Reza dalam keterangan tertulis pada Jumat, 29 Agustus 2025, menyampaikan, dirinya yang juga pelanggan setia ojol sangat sedih atas peristiwa nahas Kamis malam, 28 Agustus 2025 itu.

"Begitu pula, membayangkan suasana batin pengemudi rantis saat ini, pilu hati saya," ujatnya.

Baca Juga: Driver Ojol Tewas Dilindas Kendaraan Taktis Brimob, Presiden Prabowo: Pemerintah Akan Menjamin Kehidupan Keluarga Korban

Ia menyampaikan, berdasarkan hasil riset, aparat kepolisian juga bisa mengalami kecemasan yang tinggi. Terlebih lagi dalam situasi kerumunan yang kacau, ketegangan sangat mungkin meninggi.

"Rantis bergerak dengan kecepatan yang masih bisa pengemudi kendalikan. Tapi tabrakan tak terhindarkan," ujarnya.

Reza lantas menganalisa mengapa tabrakan bisa tetap terjadi sehingga merenggut korban jiwa. Dalam situasi seramai itu, pengemudi tidak bisa berfokus semata-mata lurus ke depan.

"Pergerakan massa dalam jumlah besar secara acak menyebar, membuat pengemudi harus menyapu pandangannya ke banyak titik untuk menghindari tabrakan," katanya.

Reza lebih lanjut menyampaikan, menjelang momen tabrakan, demonstran berjaket hitam secara sekaligus berada pada jarak terdekat dengan demonstran berjaket hijau dan rantis.

Baca Juga: Insiden Mobil Rantis Brimob Lindas Pengemudi Ojol, SETARA Institute: Cermin Kekuatan Eksesif

"Kedua demonstran itu bergerak dengan posisi tubuh, pola, dan kecepatan yang berbeda satu sama lain," ujarnya.

Secara bertahap, kata Reza rantis terlebih dahulu harus menghindar dari demonstran berjaket hitam. Dalam tempo sangat singkat, pengemudi hanya punya satu kemungkinan, spontan ke kiri.

"Adaptasi pengemudi sudah tepat. Namun pada tahap berikutnya, tabrakan dengan demonstran berjaket hijau tidak terhindarkan," katanya.

Ia menyebut bahwa rantis bergerak konstan atau sama, sementara demonstran berbaju hijau tidak sama (posisi tubuh, pola, dan kecepatan) dengan demonstran berbaju hitam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X