• Senin, 22 Desember 2025

Berapa Total Kekayaan Haji Isam? Zakat Maalnya Saja Tembus Rp250 Miliar!

Photo Author
- Senin, 25 Agustus 2025 | 22:55 WIB
Kekayaan Haji Isam terungkap. (Istimewa)
Kekayaan Haji Isam terungkap. (Istimewa)

KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto telah memberikan Bintang Mahaputra Utama kepada pemilik Jhonlin Group, Andi Syamsuddin Arsyad atau yang lebih dikenal sebagai Haji Isam.

Penganugerahan tanda kehormatan tersebut dilakukan dalam Upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan Republik Indonesia di Istana Negara, Senin 25 Agustus 2025.

“Bintang Mahaputra Utama diberikan kepada Saudara Andi Syamsuddin Arsyad. Beliau berjasa luar biasa mendorong pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional."

Baca Juga: I Kill You, Aksi Thriller Terbaru Kang Ji Young, Cerita Gelap Identitas Ganda yang Bikin Deg-degan

"Beliau membangun kiprah bisnisnya terutama di sektor pertambangan batu bara, transportasi dan infrastruktur yang membuka lapangan pekerjaan,” demikian disampaikan MC dalam upacara tersebut.

Haji Isam, Crazy Rich Kalimantan Selatan

Nama Haji Isam atau Samsudin Andi Arsyad bukanlah sosok asing di dunia bisnis Indonesia.

Ia dikenal luas sebagai pengusaha sukses asal Batulicin, Kalimantan Selatan, sekaligus pemilik Jhonlin Group. Perusahaannya bergerak di berbagai sektor, mulai dari pertambangan, jasa pelabuhan, transportasi udara, agribisnis, biodiesel, hingga energi.

Tak heran jika banyak yang penasaran dengan total kekayaan pria yang dijuluki crazy rich Kalimantan Selatan ini. Apalagi, gaya hidupnya yang serba mewah dan rumah megahnya kerap jadi sorotan publik.

Baca Juga: Haji Isam Raih Bintang Mahaputera Utama dari Prabowo, Ini Daftar Lengkap 140 Tokoh Penerima Tanda Jasa

Mantan Sopir Truk

Menariknya, Haji Isam tidak lahir dari keluarga berada atau memiliki akses khusus pada kekuasaan. Ia lahir di Batulicin, Kalimantan Selatan, tahun 1977, dari keluarga sederhana.

Sang ayah merupakan pedagang tembakau asal Sulawesi Selatan, sedangkan ibunya adalah warga asli Banjar.

Kondisi ekonomi pas-pasan membuat Isam kecil harus bekerja keras sejak usia muda. Pada akhir 1990-an, ia sempat menjadi sopir truk pengangkut kayu di Kalimantan.

Hidup sederhana, tidur di truk, dan makan seadanya sudah jadi keseharian. Namun, dari pengalaman itulah ia belajar ketangguhan mental dan memahami seluk-beluk pekerjaan lapangan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X