• Minggu, 21 Desember 2025

Nyali Besar Cucu Bung Hatta, Sebut Indonesia Dipimpin Presiden Penculik dan Wakil Anak Haram Konstitusi

Photo Author
- Selasa, 19 Agustus 2025 | 16:12 WIB
Cucu Bung Hatta, Gustika Jusuf Hatta (Foto: Instagram/@gustikajusuf)
Cucu Bung Hatta, Gustika Jusuf Hatta (Foto: Instagram/@gustikajusuf)

KONTEKS.CO.ID - Peringatan HUT ke-80 kemerdekaan Republik Indonesia (RI) punya kesan berbeda di benak cucu Wakil Presiden pertama RI, Mohammad Hatta, Gustika Jusuf Hatta.

Di tengah gegap gempita perayaan HUT kemerdekaan yang lazimnya bernuansa merah putih, Gustika justru memilih mengenakan outfit serba hitam yang merupakan simbol duka.

“Kalau bukan Kamisan, pagi ini aku memilih kebaya hitam yang sengaja kupadukan dengan batik slobog untuk memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia,” tulis Gustika dalam unggahan di akun Instagramnya, @gustikajusuf, Senin, 18 Agustus 2025.

Gustika menjelaskan, dalam budaya Jawa, kain tak hanya sekadar busana, melainkan sebuah isyarat, sebagaimana masyarakat Jawa kerap menyisipkan simbol dalam berpakaian.

Baca Juga: Gaji DPR Jadi Sorotan, Mulan Jameela Pamer Tas Chanel dan Sepatu Rp19 Juta di HUT RI ke 80

Motif slobog kata dia, lazimnya biasa dikenakan pada suasana duka. Slobog berarti longgar atau terbuka, melambangkan pelepasan dan pengantaran. Ia biasa dipakai keluarga dalam prosesi pemakaman sebagai simbol merelakan sekaligus mendoakan jalan yang lapang.

"Take this as a silent protest, if you will, and a way to embrace my 1/8th Javanese heritage + a way to convey my innermost feelings. Probably would keep this up for the next five years. (Anggap saja ini sebagai protes diam-diam, kalau boleh, dan cara untuk merangkul warisan Jawa 1/8 saya + cara untuk menyampaikan perasaan terdalam saya. Mungkin akan terus begini selama lima tahun ke depan)," paparnya.

Postingan cucu Bung Hatta, Gustika Jusuf Hatta (Foto: Instagram/@gustikajusuf)

Kritik pedas penegakan HAM

Selain mengekspresikan keprihatinannya terhadap kondisi bangsa, Gustika juga turut mengkritik keras soal penegakan HAM di negeri ini.

"Bahkan kini kita dipimpin oleh seorang Presiden penculik dan penjahat HAM, dengan Wakil 'anak haram' konstitusi. Militerisasi kian merasuk ke ruang sipil, dan hak-hak asasi rakyat Indonesia kerap dilucuti oleh penguasa yang tidak memiliki tepa selira, yang mau menulis ulang sejarah bangsa dengan memutihkan dosa-dosa penguasa beserta kroni-kroninya," kritiknya.

Baca Juga: Refleksi HUT RI ke-80, Anies Baswedan: Terlalu Sering Keputusan Besar Muncul Tiba-tiba

Tragedi bentrokan pengunjuk rasa dengan aparat di Pati, Jawa Tengah beberapa hari lalu juga tak luput jadi perhatiannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X