KONTEKS.CO.ID - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan ikut menanggapi absennya Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, dalam upacara HUT RI ke 80 di Istana Negara pada Minggu, 17 Agustus 2025.
Menurutnya, ketidakhadiran Megawati bukanlah hal yang perlu dipersoalkan.
"Ya memang kita berharap lengkap, tetapi mungkin Ibu Mega berhalangan, nggak apa-apa," ujar Luhut di Istana Negara.
Ia menegaskan bahwa perbedaan kehadiran ini tidak mengurangi makna perayaan hari kemerdekaan.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Senar Raket Badminton Terbaik dan Awet, Bikin Smash Kamu Makin Galak!
Jokowi dan SBY Hadir di Istana Negara
Dalam upacara HUT RI kali ini, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tampak hadir.
Kehadiran keduanya menjadi simbol kesinambungan kepemimpinan, meski tanpa kehadiran Megawati.
Upacara berlangsung khidmat dengan dihadiri para pejabat negara, tokoh nasional, hingga masyarakat yang berkesempatan menyaksikan langsung prosesi di halaman Istana.
Baca Juga: 10 Legenda Badminton Indonesia yang Bikin Lawan Gemetar dan Dunia Terpukau, Kisahnya Epic Banget
Pentingnya Kekompakan Mantan Presiden
Luhut juga menekankan bahwa persatuan para mantan presiden memiliki nilai simbolis yang kuat di mata rakyat.
"Kekompakan itu menjadi kunci ya. Jadi ada Pak SBY, ada Pak Jokowi, ada Pak Presiden, kan ini 3 presiden yang terpilih," ungkapnya.
Menurutnya, kebersamaan para pemimpin bangsa merupakan contoh nyata bahwa perbedaan politik seharusnya tidak memisahkan.
"Saya kira satu momen yang bagus untuk menunjukkan kepada rakyat bahwa kita ini satu," lanjut Luhut.
Artikel Terkait
Luhut Jenguk Jokowi, Ungkap Perasaan Sedih
Peluang Adik Luhut, Nurmala Kartini Sjahrir Jadi Dubes RI di Jepang Usai Jalani Fit and Proper Test
Adik Kandung Luhut Jadi Calon Dubes Jepang, Nurmala Kartini Sjahrir Pernah Berkiprah di 3 Negara Amerika Selatan
Luhut Anggap Polemik Ijazah Palsu Jokowi Tak Penting, Sebut Soal Kontribusi ke Negara