• Senin, 22 Desember 2025

Luhut Anggap Polemik Ijazah Palsu Jokowi Tak Penting, Sebut Soal Kontribusi ke Negara

Photo Author
- Senin, 28 Juli 2025 | 15:58 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan bicara soal polemik Ijazah Palsu Jokowi (Instagram Luhut)
Luhut Binsar Pandjaitan bicara soal polemik Ijazah Palsu Jokowi (Instagram Luhut)

KONTEKS.CO.ID - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara terkait tudingan ijazah palsu Joko Widodo alias Jokowi.

Luhut menyebut, tindakan untuk membahas keabsahan ijazah bukanlah hal yang relevan untuk menyelesaikan permasalahan bangsa.

Dia berpendapat, yang lebih penting adalah kontribusi nyata bagi negara.

Baca Juga: Biodata Roestriana Adrianti, Dulu Istri Riza Chalid Sekarang Ratu KidZania, Cuannya Fantastis

"Kita asyik masih berbicara soal ijazah yang menurut saya sangat tidak relevan untuk dibicarakan oleh seorang intelektual di republik ini," ujar Luhut saat berpidato dalam acara peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, pada Senin, 28 Juli 2025.

Menurut penilaian Luhut, fokus warga RI seharusnya diarahkan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), seperti pembangunan sekolah-sekolah unggulan yang bisa melahirkan generasi kompetitif.

Terkait itu, Luhut pun mengaku sudah tidak mengetahui lagi di mana menyimpan ijazah miliknya.

Baca Juga: Biar Nggak Salah Pilih! Begini Cara Tepat Cari Mobil Impian di GIIAS 2025

Kata dia, hal itu tidak penting jika dibandingkan dengan kontribusi nyata untuk kemajuan bangsa.

"Apa sih ijazah itu? Saya pun nggak tahu ijazah saya di mana saya taruh, dan saya pikir tidak relevan. Yang paling relevan itu apa yang kau berikan, kontribusikan pada negara ini," tuturnya.

Dia lantas mengingatkan publik untuk kembali menggunakan akal sehat dan tidak menambah kegaduhan, apalagi di tengah berbagai upaya pemerintah mendorong pembangunan.

Baca Juga: Lindungi Data dan Potensi Gangguan, Telkom Akses Terapkan Sistem Keamanan Berlapis

Lanjut Luhut, perbedaan pendapat boleh saja, namun jangan sampai berujung saling serang.

Hingga kini, polemik ini pun terus menjadi sorotan sebagian publik.

Lantaran itu, Luhut berharap isu tersebut segera diredam dan fokus publik beralih ke hal-hal produktif bagi kemajuan warga RI.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X