• Minggu, 21 Desember 2025

Kisah Inspiratif Dewi Margaretta, Diaspora Asak Padang yang Sukses Berkarier di Klinik Kecantikan Ternama Jepang

Photo Author
- Rabu, 30 Juli 2025 | 18:40 WIB
Margaretta Dewi sukses 13 tahun berkarier di klinik kecantikan Jepang (DOK. PRIBADI MARGARETTA DEWI)
Margaretta Dewi sukses 13 tahun berkarier di klinik kecantikan Jepang (DOK. PRIBADI MARGARETTA DEWI)

KONTEKS.CO.ID - Perjalanan hidup Margaretta Dewi, seorang diaspora asal Padang, Sumatera Barat, adalah bukti nyata dari kegigihan dan dedikasi.

Selama lebih dari 13 tahun, Dewi telah menorehkan jejak karier yang mengesankan di salah satu klinik kecantikan terkemuka di Jepang, menyingkirkan keraguan meskipun memiliki riwayat operasi jantung.

Ketertarikan Dewi terhadap budaya Jepang sudah tumbuh sejak usia dini. Meskipun akses internet masih terbatas kala itu, benih cinta pada Negeri Sakura sudah tertanam.

Baca Juga: Tunggu Kepulangan Anak dari London, Jenazah Kwik Kian Gie Akan Disemayamkan di Rumah Duka Sentosa

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, Dewi memilih untuk mendalami Sastra Jepang di Universitas Bung Hatta, Padang.

Di sinilah ia menemukan informasi berharga tentang peluang belajar bahasa di Jepang dari seorang dosen.

Dengan semangat membara, Dewi membuat keputusan besar. Setelah menyelesaikan empat semester, ia meninggalkan bangku kuliah dan memberanikan diri merantau ke Jepang pada Oktober 2008 dengan visa pelajar.

Ia mendaftar di sekolah bahasa selama satu setengah tahun, kemudian melanjutkan pendidikan di sekolah kejuruan (senmon gakkou) pada April 2010.

Dewi memilih bidang sound engineering (MA - mixing and audio), yang berkaitan dengan suara dan animasi, terinspirasi oleh kecintaannya pada musik dan dunia kreatif.

Baca Juga: Gila Banget! Segini Cuan Edi Sound, Maestro Horeg yang Bikin Dunia Sound System Geger!

Sistem pencarian kerja di Jepang yang mengharuskan mahasiswa mencari pekerjaan setahun sebelum lulus, atau yang dikenal sebagai "Shushoku Katsudo", menjadi tantangan tersendiri bagi Dewi.

Meskipun jurusannya mengarah ke industri animasi, Dewi memutuskan untuk tidak melamar di sana karena jam kerja yang sangat panjang dan tekanan tinggi, yang ia rasa tidak sesuai dengan kondisi kesehatannya.

Sempat terpikir untuk menyerah dan kembali ke Indonesia, sebuah kesempatan tak terduga datang.

Melalui pusat karier di sekolahnya, Dewi menemukan lowongan di sebuah jaringan klinik kecantikan besar di Jepang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X