Jokowi Hadiri Reuni Fakultas Kehutanan UGM, Disambut Hangat Alumni Spirit 80: Dulu Masih Kurus-Kurus

KONTEKS.CO.ID - Di tengah sorotan publik soal dugaan ijazah palsu, Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, terlihat hadir santai dalam reuni Fakultas Kehutanan UGM atau Universitas Gadjah Mada pada Sabtu pagi, 26 Juli 2025.

Reuni ke-45 itu mempertemukan alumni angkatan 1980, yang kini dikenal sebagai “Spirit 80”.

Jokowi datang sekitar pukul 10.20 WIB, mengenakan kemeja putih dan didampingi Ibu Negara Iriana. Ia tiba dengan mobil Toyota Alphard hitam, langsung disambut para alumni yang antusias menyalami satu per satu.

Baca Juga: Cucu Pendiri Mustika Ratu, Kusuma Anggraini, Bongkar Masalah Rumah Tangga: Saling Lapor Polisi hingga Dugaan Perselingkuhan

Acara berlangsung di aula terbuka Fakultas Kehutanan UGM. Nuansa kekeluargaan terasa kuat. Puluhan peserta mengenakan kaus biru seragam. Hadir pula pejabat kampus seperti Wakil Rektor UGM, Sekretaris UGM, dan Dekan Fakultas Kehutanan.

Ketua Alumni Spirit 80, Arif Pramana, mengatakan bahwa acara ini sudah digagas sejak lama. “Persisnya acara ini sudah digagas sejak syawalan setahun lalu,” ujarnya.

Arif mengenang masa awal perkuliahan di tahun 1980. “Kami ingat karena jumlah mahasiswanya saat itu hanya 88 orang, 80 laki-laki dan 8 perempuan. Semua masih kurus-kurus, rambut Pak Jokowi juga masih panjang,” ungkapnya sambil tertawa kecil.

Baca Juga: Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Biodata Edi Sound alias Thomas Alva Edisound, Pelopor Audio Rakitan

Ia menegaskan bahwa forum alumni ini tidak berafiliasi pada kepentingan politik atau lainnya. “Dulu namanya mau dibuat Angkatan 80 saja, tapi Pak Jokowi usul namanya ada kata ‘Spirit’, jadilah ‘Spirit 80’,” terang Arif.

Dosen Fakultas Kehutanan, Yohanes Pramana Gentur Sutapa, menambahkan bahwa reuni ini adalah momentum penting. “Ada alumni dari Papua, Ternate, juga Solo. Ini bentuk komitmen mereka untuk tetap terhubung,” katanya.

Meski Jokowi tak memberikan pernyataan terkait isu hukum yang masih berproses di PN Sleman maupun Polda Metro Jaya, kehadirannya dinilai sebagai bentuk kedekatan dengan almamater.***