KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa angka kemiskinan absolut dan tingkat pengangguran di Indonesia mengalami penurunan.
Pernyataan itu disampaikannya dengan mengacu pada laporan langsung dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Klaim tersebut disampaikan Prabowo dalam pernyataannya yang dikutip melalui kanal YouTube Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Minggu 21 Juli 2025.
Baca Juga: Bukan Jakarta, Ini Kota dengan Kasus Kumpul Kebo Tertinggi di Indonesia, Cek Daftarnya
Meski mengungkapkan adanya penurunan, Prabowo tidak menyebut secara rinci berapa besar angka penurunan yang dimaksud.
“Kepala BPS menyampaikan kepada saya bahwa pengangguran menurun dan kemiskinan absolut juga mengalami penurunan. Ini langsung dari BPS,” ujar Prabowo.
Sementara itu, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti belum mengonfirmasi secara langsung klaim tersebut.
Ia menegaskan bahwa data resmi terkait kemiskinan akan diumumkan pada Jumat mendatang. "Kami masih memastikan agar data yang dirilis benar-benar akurat. Insyaallah hari Jumat akan kami umumkan," jelas Amalia saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa 22 Juli 2025.
Amalia enggan memberi komentar apakah pernyataan Presiden sudah sesuai dengan data BPS. Ia hanya menegaskan bahwa publik bisa menunggu hasil resmi yang akan segera diumumkan.
Adapun data terakhir yang dirilis BPS pada 15 Januari 2025 menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan per September 2024 berada di angka 8,57%.
Angka tersebut mengalami penurunan 0,46 poin persen dibandingkan Maret 2024, dan turun 0,79 poin persen dari Maret 2023.
Baca Juga: Peluncuran Logo Resmi HUT ke-80 RI Ditunda, Penjadwalan Ulang Belum Diumumkan
Jumlah penduduk miskin per September 2024 tercatat sebanyak 24,06 juta jiwa. Ini berarti terjadi penurunan sebanyak 1,16 juta orang dari Maret 2024 dan 1,84 juta orang dari Maret 2023.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Kembali ke Jakarta Usai Kunker di Jateng, Dilepas Langsung Jokowi di Bandara
Tanpa Sebut Angka, Presiden Prabowo Bangga Jumlah Pengangguran dan Kemiskinan Turun
Presiden Prabowo: Beras Oplosan Jadi Beban Berat Masyarakat dan Pemerintah
Presiden Prabowo Marah Kasus Beras Oplosan, Kejagung Bakal Tindak Pengusaha Nakal
Kronologi Pembebasan Arnold Putra dari Penjara Myanmar, Dibantu Adik Prabowo dan Yayasan Jepang