KONTEKS.CO.ID - Kaesang Pangarep, Putra bungsu Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), terbuka kemungkinan kalah di Pemilihan Raya.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Solidaritas Indonesia (PSI) Ronald A Sinaga.
Penyebabnya, pola satu anggota, satu suara membuat hasil Pemilihan Raya PSI sulit dipastikan.
Baca Juga: Kemenperin dan Dekranas Pacu IKM Kriya dan Wastra Tembus Pasar Global
Bahkan, kata dia, terbuka kemungkinan Kaesang Pangarep kalah.
"Semua anggota yang berhak memilih punya otonomi masing-masing. Tidak bisa diatur-atur. Bahkan, serius, Mas Kaesang mungkin kalah. Apa pun bisa terjadi," kata Ronald kepada wartawan, Selasa 15 Juli 2025.
Dikatakan Ronald, jika pemilih hanya Ketua DPW dan DPD, maka pengaturan hasil sangat dimungkinkan dengan jumlah mereka hanya sekitar 600 orang.
Baca Juga: 11 Korban Hilang Kapal Terbalik di Mentawai Ditemukan, Kondisi Selamat Semua
"Tapi bagaimana cara mengatur atau memaksa lebih dari 180 ribu pemilih? Ketua DPW bisa saja memilih kandidat A, tapi anggota di kepengurusannya bisa dan boleh memilih kandidat B atau C," jelas Ronald.
Menurut Ronald, satu anggota satu suara merupakan wujud nyata Partai Super Terbuka.
"Partai bukan didikte atau dikendalikan elite. Setiap anggota punya posisi menentukan," tandasnya.***
Artikel Terkait
Batal Jadi Caketum, PSI Buka Opsi Jokowi Gabung Sebagai Kader
Batal Daftar Caketum PSI, Jokowi: Lebih Baik yang Muda-muda Saja
Jokowi Respons Kemungkinan Gabung Partai Lain Selain PSI, Golkar?
Jokowi Dipastikan Hadiri Kongres PSI di Solo, Bakal Isi Satu Sesi Diskusi
Presiden Prabowo Direncanakan Hadiri Kongres PSI di Solo