KONTEKS.CO.ID - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) terus mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di sektor kriya dan wastra agar mampu bersaing di pasar global.
Langkah strategis ini diwujudkan melalui berbagai program pembinaan dan promosi yang berkesinambungan.
Sektor kriya dan wastra dikenal sebagai industri padat karya yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Telkom Packfest 2025: 636 UMKM Naik Kelas Lewat Kemasan Lebih Menjual dan Sesuai Standar
Menyadari potensi tersebut, Kemenperin dan Dekranas rutin menggelar pendampingan, bimbingan teknis, webinar, hingga fasilitasi keikutsertaan IKM dalam pameran, guna meningkatkan daya saing produk lokal.
“Kemenperin dan Dekranas aktif menjalin kerja sama untuk memberikan ruang apresiasi dan pengembangan bisnis bagi IKM kriya dan wastra. Kami mendorong inovasi, pemanfaatan teknologi, serta penguatan pemasaran agar produk lokal bisa berjaya di pasar dalam dan luar negeri,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, Selasa, 15 Juli 2025.
Kolaborasi tersebut salah satunya ditampilkan dalam rangkaian kegiatan HUT ke-45 Dekranas yang dipusatkan di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Kalimantan Timur, pada 9–11 Juli 2025.
Baca Juga: Roy Suryo Kantongi 5 Ijazah Alumni UGM 1985, Ungkap Perbedaan Sangat Tajam dengan Ijazah Jokowi
Ketua Umum Dekranas, Selvi Gibran Rakabuming Raka, dalam sambutannya menekankan pentingnya inovasi, kolaborasi, serta pemanfaatan teknologi digital sebagai kunci agar produk kriya Indonesia bisa diterima pasar internasional.
“Ibu Wapres meyakini bahwa kekayaan budaya yang tercermin dalam produk kriya Indonesia bisa digemari di pasar global. Yang penting adalah mengusung storytelling yang tepat, mengedepankan keberlanjutan, dan terus berinovasi,” ujar Reni.
Dalam puncak acara tersebut, Ditjen IKMA memfasilitasi dua booth pameran bagi enam IKM unggulan. Dua di antaranya merupakan peserta program pendampingan Road to HUT Dekranas, yakni IKM manik-manik asal Balikpapan dan IKM tenun dari Penajam Paser Utara.
Baca Juga: Sebelum Nadiem Makarim, Kejagung Periksa Pemegang Saham Melissa Siska Juminto dan Eks CEO GoTo
Empat lainnya berasal dari daerah lain. Seperti Wastraloka (Yogyakarta), Vinto Craft dan Batik Diana (Jambi), serta Borneo Accessories (Palangkaraya, Kalimantan Tengah).