• Senin, 22 Desember 2025

Setelah Ridwan Kamil, Kini Helmy Yahya Jadi Korban Delay Super Air Jet

Photo Author
- Senin, 14 Juli 2025 | 10:43 WIB
Profil Helmy Yahya, politikus PSI yang diprediksi masuk bursa calon menparekraf. (Foto: Instagram/@helmyyahya)
Profil Helmy Yahya, politikus PSI yang diprediksi masuk bursa calon menparekraf. (Foto: Instagram/@helmyyahya)

 

KONTEKS.CO.ID - Polemik keterlambatan penerbangan maskapai Super Air Jet kembali mencuat. Setelah sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memprotes keterlambatan penerbangan di Bali, kini giliran tokoh publik dan presenter ternama, Helmy Yahya, menyuarakan keluhannya usai mengalami kejadian serupa di Banyuwangi.

Dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya pada Minggu, 13 Juli 2025, Helmy menceritakan pengalamannya saat penerbangannya tertunda hingga beberapa kali tanpa kejelasan pasti.

“Jadi saya juga mengalami hal yang sama. Saya dari Banyuwangi meresmikan pabrik skincare dan beauty product punya salah satu murid saya,” ujar Helmy dalam video yang dikutip pada Senin, 14 Juli 2025.

Baca Juga: Ada 212 Merek Terdeteksi Curang, Kerugian Nyaris Rp100 Triliun, Siapa Pelaku Utama di Balik Beras Oplosan Ini?

Ia menjelaskan bahwa jadwal penerbangannya semula direncanakan pada pukul 10.55 WIB. Namun, pihak maskapai kemudian menginformasikan penundaan hingga pukul 12.00 WIB, lalu kembali ditunda ke pukul 15.00 WIB. Sayangnya, jadwal pukul 15.00 WIB pun belum bisa dipastikan.

“Pikirkan penumpang. Kayak saya harus cancel pertemuan yang penting banget, ada orang dari luar kota ingin makan siang dengan saya tadi, sudah hilang. Dan saya tadi sudah pucat karena ada sahabat yang nanti malam menikahkan anaknya, di mana saya komit untuk hadir,” ungkap Helmy.

Ia juga menyebutkan bahwa dirinya sempat mempertimbangkan untuk berpindah ke Surabaya, tetapi pihak maskapai kembali menjanjikan penerbangan pukul 15.00 WIB tetap tersedia. Keputusan ini pun membuat sejumlah agenda pentingnya batal.

Baca Juga: Dua Tahun Kosong, Kini Dwisuryo Indroyono Soesilo Bakal Jadi Dubes RI untuk Amerika Serikat

“Saya juga bingung karena dari Banyuwangi itu hanya ada satu flight sehari. Karena besok saya dipanggil RDP untuk saran Undang-Undang Penyiaran, hilang semua itu,” katanya.

Helmy Yahya menyoroti kurangnya keterbukaan informasi dari pihak maskapai terkait alasan keterlambatan. Ia menegaskan bahwa alasan delay semestinya tidak semata karena perhitungan untung rugi.

“Kalau alasannya cuma kurang penumpang atau kalau dilakukan jam sekian rugi, come on. Nggak semua mikir untung rugi,” katanya.

Baca Juga: Isi Surat Trump ke Prabowo soal Tarif Pajak Impor 32 Persen Per 1 Agustus 2025: Solusi, Pindahkan Fasilitas Produksi ke AS 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X