• Minggu, 21 Desember 2025

BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem 12–18 Juli 2025, Musim Kemarau Belum Merata

Photo Author
- Sabtu, 12 Juli 2025 | 07:57 WIB
BMKG keluarkan peringatan dini: cuaca ekstrem hantam beberapa wilayah indonesia pada 24-25 juli 2024 (foto: canva.com)
BMKG keluarkan peringatan dini: cuaca ekstrem hantam beberapa wilayah indonesia pada 24-25 juli 2024 (foto: canva.com)

KONTEKS.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa potensi cuaca ekstrem masih tinggi di berbagai wilayah Indonesia meskipun secara klimatologis telah memasuki musim kemarau.

Hingga akhir Juni 2025, baru sekitar 30 persen wilayah Indonesia yang benar-benar memasuki kemarau secara meteorologis.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa kondisi atmosfer global dan regional saat ini masih cukup aktif, memicu pembentukan awan konvektif penyebab hujan lebat, angin kencang, dan petir.

“Meskipun kita sudah memasuki pertengahan musim kemarau, berbagai faktor atmosfer global dan regional masih mendukung terjadinya hujan lebat dan cuaca ekstrem di banyak wilayah,” kata Dwikorita di Jakarta, Jumat, 11 Juli 2025.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Dominasi Kejadian Bencana di Sumut

Dinamika Atmosfer Kompleks

BMKG mencatat, dinamika atmosfer seperti gelombang ekuatorial Rossby dan Kelvin, zona konvergensi angin, hingga sirkulasi siklonik di sekitar Samudra Hindia dan Pasifik masih aktif dan memicu terbentuknya awan hujan berskala luas.

Data curah hujan dalam beberapa hari terakhir menunjukkan anomali intensitas yang signifikan.

Pada 9 Juli 2025, hujan harian di atas 50 mm tercatat di Nabire dan Kalimantan Barat.

Sementara itu, pada 8 Juli 2025, hujan sangat lebat mengguyur Papua Barat, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Maluku, dan Papua.

Baca Juga: Kloter Terakhir Terbang dari Madinah, Masih Ada Jemaah Haji Indonesia yang Dirawat di RS Arab Saudi

Akibatnya, sejumlah daerah mengalami banjir, longsor, genangan air, pohon tumbang, hingga kerusakan infrastruktur.

Waspadai Cuaca Ekstrem 12–18 Juli 2025

BMKG memprakirakan potensi cuaca ekstrem masih tinggi pada periode 12–18 Juli 2025, dengan wilayah berisiko meliputi:

  • Hujan lebat: Aceh, Sumatera Utara, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan (status siaga).
  • Angin kencang: Aceh, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
  • Gelombang tinggi (angin laut >25 knot): Perairan Utara Aceh, Laut Natuna Utara, Laut Jawa bagian timur, Laut Flores, Laut Arafuru, Laut Banda, Laut Seram, dan Samudra Hindia di selatan Jawa dan NTT.

Dwikorita mengimbau masyarakat untuk tidak meremehkan potensi bahaya cuaca ekstrem yang bisa datang tiba-tiba.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X