• Minggu, 21 Desember 2025

Cuaca Ekstrem di Bulan Juli, Peneliti Ungkap Penyebab, Ada Anomali

Photo Author
- Rabu, 9 Juli 2025 | 15:15 WIB
Cuaca Hari Ini di Indonesia: Dominasi Awan Tebal dan Hujan Ringan, Waspada Petir di Beberapa Kota. (Freepik.com)
Cuaca Hari Ini di Indonesia: Dominasi Awan Tebal dan Hujan Ringan, Waspada Petir di Beberapa Kota. (Freepik.com)

KONTEKS.CO.ID - Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Jabodetabek belakangan ini menjadi perhatian para peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Peneliti utama bidang iklim dan cuaca ekstrem BRIN, Erma Yulihastin, menyatakan bahwa pola hujan yang terjadi termasuk fenomena cuaca yang tidak lazim.

Ia mengungkapkan bahwa hujan lebat tersebut dipicu oleh pergerakan sistem awan skala besar dari wilayah Sumatra.

Awan jenis mesoscale convective complex (MCC) yang umumnya terbentuk di musim hujan, kini justru muncul di musim kemarau.

Baca Juga: Kepala BMKG Dwikorita Ungkap Misteri Kondisi Cuaca saat KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali

“Seharusnya, pada bulan Juli angin berasal dari timur. Kalau MCC terbentuk di Sumatra biasanya bergerak ke arah utara, tapi ini justru mengarah ke Pulau Jawa,” kata Erma dalam wawancara yang didengarkan di Pro 3 RRI, baru-baru ini.

“Ini menjadi hal yang menarik untuk kami pelajari lebih dalam. Bahkan ada potensi MCC bisa bergerak ke Kalimantan juga,” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa awan MCC tidak langsung memasuki wilayah Jabodetabek. Awan tersebut sempat melemah di wilayah Laut Jawa, kemudian kembali aktif saat mendekati daratan.

Penguatan kembali MCC terjadi akibat interaksinya dengan kondisi geografis daratan, terutama kawasan pegunungan di bagian selatan Bogor.

Baca Juga: Pemerintah Gelar Operasi Modifikasi Cuaca di Langit Jabodetabek, Berpotensi Diperluas

Wilayah tersebut dinilai memiliki struktur topografi yang memperkuat sistem awan tersebut.

“Ciri khas Jabodetabek adalah ketika MCC masuk, ia diperkuat oleh interaksi dengan gunung-gunung di selatan Bogor.

Kombinasi antara laut, daratan, dan gunung ini yang memperpanjang keberadaan MCC,” ujar Erma.

Baca Juga: Puncak Haji, Jemaah Waspadai Cuaca Ekstrem Hingga 50 Derajat dan Batasi Aktivitas Ibadah Sunah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X