Pamer Robot Canggih di Hari Bhayangkara ke-79, Polri: Akan Jadi Mitra Strategis

"Robot-robot ini, di masa depan, akan menjadi mitra strategis personel Polri. Mereka dirancang untuk mengambil peran di lokasi berisiko tinggi guna mengurangi paparan bahaya terhadap manusia, sekaligus meningkatkan akurasi operasi," kata Inspektur Pengawasan Umum Polri, Komjen Dedi Prasetyo, Selasa 1 Juli 2025.

Namun, Dedi mengakui bahwa proyek ini masih berada di tahap yang sangat awal.

"Kami mengakui bahwa teknologi ini masih dalam tahap pengembangan awal dan akan terus belajar dari praktik terbaik negara-negara maju," ujar dia.

Baca Juga: 6 Video Intim Jadi Bukti Pemerasan Pacar Sesama Jenis! Ini Kronologi Lengkap Penangkapan Rayyan Al Kadrie

Misi ini terdengar futuristik dan terkesan mendekati film fiksi ilmiah. Namun, masih banyak yang bertanya, seberapa relevan dan mendesak teknologi ini untuk diterapkan saat ini, ketika masih banyak tantangan dasar dalam pelayanan publik dan penegakan hukum yang belum tuntas?

Modernisasi Vs Kebutuhan Mendasar

Tidak sedikit masyarakat yang mengapresiasi langkah modernisasi Polri. Namun, apresiasi itu juga dibarengi dengan kekhawatiran akan potensi ketimpangan antara ambisi teknologi dan kebutuhan nyata.

Beberapa pihak menyoroti bahwa penggunaan anggaran untuk teknologi canggih seharusnya tidak mengorbankan aspek dasar yang langsung menyentuh masyarakat, seperti peningkatan kapasitas SDM, fasilitas layanan publik, transparansi hukum, dan keamanan di tingkat akar rumput.

Terlebih di tengah situasi ekonomi yang masih penuh tantangan, pengadaan robot bernilai miliaran rupiah ini rentan memicu persepsi publik bahwa ada salah kaprah dalam menentukan skala prioritas.

Baca Juga: Pemerintah Mengakui Beras Bulog Tidak Semuanya Kualitas Baik, Praktik Oplosan Juga Masih Banyak

Modernisasi adalah keniscayaan, termasuk di tubuh kepolisian. Namun, dalam konteks Indonesia, langkah itu harus dikalkulasi secara strategis dan sensitif terhadap kebutuhan riil masyarakat.***