Namun kini, kedua tokoh itu dipersatukan oleh semangat perdamaian yang lahir dari perjanjian Helsinki.
Muzakir menyebut Prabowo sebagai sosok yang ia percaya sejak 2012, bahkan saat banyak pihak meragukannya.
Harapan untuk Presiden: Verifikasi Ulang dan Dialog Terbuka
Inti dari surat itu bukanlah kemarahan, melainkan harapan.
Muzakir meminta agar pemerintah pusat membuka kembali ruang verifikasi terhadap status keempat pulau tersebut.
Ia mendambakan proses yang adil dan transparan, demi menghindari keretakan kepercayaan rakyat Aceh terhadap pemerintah pusat.
"Kami tidak meminta lebih dari yang seharusnya," tulisnya. "Kami hanya ingin keadilan sejarah ditegakkan, agar damai yang telah dijahit bersama tidak kembali robek."
Baca Juga: Liburan Sekolah Makin Seru! Tiket Kereta Cepat Whoosh ke Bandung Mulai Rp75 Ribu Saja, Cuss Beli
Surat terbuka dari Gubernur Aceh menjadi pengingat bahwa rekonsiliasi bukanlah akhir, tapi proses yang terus berjalan.
Sengketa 4 pulau ini bisa menjadi momentum untuk memperkuat kembali dialog pusat dan daerah—asal dilakukan dengan hati dan kepala dingin.
Kini, semua mata tertuju pada bagaimana Presiden Prabowo merespons.
Apakah kepercayaan yang dibangun dari medan perang hingga ke istana akan menghasilkan keadilan?
Baca Juga: Yey, For Eagle Brothers Diperpanjang 4 Minggu Lagi: Total 54 Episode dan Berakhir pada Awal Agustus
Ataukah justru melukai lagi luka lama yang belum sepenuhnya sembuh?***
Artikel Terkait
Prabowo Disebut PM Wong Sebagai Sahabat Singapura yang Berharga: Saya Berterima Kasih pada Presiden RI
Ingin Kuliah di Luar Negeri? Ini Syarat dan Fasilitas Beasiswa Garuda 2025 yang Baru Diluncurkan Kemdiktisaintek
Deretan Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Bertentangan dengan Putusan MK, Istana: Itu Clear
KPK Tahu Lokasi Private Jet Milik Mantan Gubernur Papua, Gercep Selidiki Asal Usul Uang 19 Koper
DPR Panggil Fadli Zon untuk Klarifikasi Ucapan Tragedi Mei 98 Hanya Rumor