Longsor Tambang Batu Gunung Kuda Cirebon Telan 20 Korban Jiwa, Menteri Bahlil Akan Evaluasi Total

KONTEKS.CO.ID - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyebut, akan mengecek lokasi insiden longsor tambang batu di kawasan Gunung Kuda, Cirebon.

Sebelumnya, tambang batu yang longsor itu merupakan galian menelan korban jiwa, termasuk pekerja dan warga sekitar.

Tim SAR Gabungan menemukan 1 jenazah pada Senin, 2 Juni 2025.

Baca Juga: Telkomsel Tawarkan Bundling AI Pertama di Indonesia

Dengan demikian, total korban meninggal dunia kini tercatat sebanyak 20 orang.

Terkait hal itu, Bahlil berencana akan meninjau lokasi kejadian pada Selasa, 3 Juni 2025.

Dia mengungkapkan, adanya kemungkinan untuk mengevaluasi secara total imbas insiden tersebut.

Baca Juga: MK Putuskan SD-SMP Gratis, tapi Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut Sekolah Swasta Masih Bisa Pungut Biaya

"Yang jelas itu galian C, ini sesungguhnya izinnya kita limpahkan ke daerah dan ke gubernur," ujar Bahlil di Gedung Pancasila, Jakarta, pada Senin, 2 Juni 2025.

"Tapi dengan kondisi kayak begini tidak menutup kemungkinan untuk evaluasi total," imbuhnya.

Sebelumnya, Kementerian ESDM telah mengirimkan Tim Inspektur Tambang untuk melakukan investigasi teknis lapangan terkait musibah longsor di area pertambangan batu alam yang terjadi di Cirebon, Jawa Barat, pada Jumat, 30 Mei 2025 sekitar pukul 09.30 WIB.

Baca Juga: Irjen Rudi Darmoko Dinilai Paling Layak Gantikan Listyo Sigit, Ini Alasannya

Saat itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Tri Winarno mengatakan Tim Inspektur Tambang akan bergabung dengan tim tanggap darurat lainnya untuk melakukan serangkaian proses investigasi.

Langkah awal mencakup pemetaan lokasi menggunakan drone untuk memetakan skala kerusakan dan status medan.