KONTEKS.CO.ID - Tim gabungan kembali melanjutkan upaya pencarian terhadap delapan korban hilang akibat bencana tanah longsor di kawasan tambang batu alam Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Peristiwa tragis yang terjadi pada akhir Mei 2025 ini telah menewaskan 17 orang dan melukai tujuh lainnya.
Pemerintah Kabupaten Cirebon, atas arahan dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, telah menetapkan status tanggap darurat bencana untuk mempercepat penanganan. Status ini diberlakukan sejak 30 Mei hingga 6 Juni 2025.
Baca Juga: Aktivis yang Desak Tutup PT TPL Milik Sukanto Tanoto Dikirimi Paket Burung Mati
“Pemda Kabupaten Cirebon atas arahan Sekda Provinsi Jawa Barat menetapkan status tanggap darurat bencana,” ujar Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, Minggu, 1 Juni 2025.
Penambangan Dihentikan Sementara
Sebagai bagian dari langkah mitigasi, aktivitas penambangan di area Gunung Kuda dihentikan sementara. Instruksi tersebut datang langsung dari Sekda Jawa Barat.
“Sekda Jawa Barat menginstruksikan Kalak BPBD Provinsi Jawa Barat dan Kepala ESDM Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pemberhentian sementara bagi tiga yayasan yang mengelola penambangan,” ujar Hadi.
Baca Juga: Dua Orang Jadi Tersangka Bencana Longsor Tambang Batu Gung Kuda Cirebon, Ini Identitasnya
Identitas 8 Korban yang Masih Dicari
Berikut ini adalah daftar 8 korban yang hingga saat ini masih dalam pencarian:
- Muniah (45) – Desa Cikeduk, Kec. Depok, Kab. Cirebon
- Sudiono (51) – Desa Girinata, Kec. Dukupuntang, Kab. Cirebon
- Tono bin Sudirman (57) – Desa Cipanas, Kec. Dukupuntang, Kab. Cirebon
- Wahyu bin Aga (34) – Desa Cipanas, Kec. Dukupuntang, Kab. Cirebon
- Nalo Sanjaya (53) – Desa Kedongdong Kidul, Kec. Dukupuntang, Kab. Cirebon
- Dedi Setiadi (47) – Desa Cikalahang, Kec. Dukupuntang, Kab. Cirebon
- Nurakman (51) – Desa Girinata, Kec. Dukupuntang, Kab. Cirebon
- Puji Siswanto (50) – Desa Leuwimunding, Kab. Majalengka
Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, dan relawan terus menyisir lokasi kejadian dengan alat berat maupun secara manual untuk mempercepat evakuasi.
Fokus pada Penyelamatan dan Evaluasi Tambang
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan akan mengevaluasi secara menyeluruh izin operasi pertambangan di wilayah tersebut, termasuk kelayakan struktur geologis dan sistem keamanan kerja yang diterapkan oleh pengelola tambang.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mematuhi arahan petugas di lapangan mengingat potensi cuaca ekstremdan pergerakan tanah yang masih bisa terjadi.***
Artikel Terkait
Sekda Jabar: Pencarian Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon Dialnjutkan Usai Lokasi Aman
Polisi Selidiki Dugaan Kelalaian Longsor Gunung Kuda Cirebon, Periksa 6 Saksi
Korban Jiwa Longsor Tambang Batu Gunung Kuda Cirebon Terus Berjatuhan
Tambang Batu Gunung Kuda Cirebon, Antara Potensi Ekonomi dan Risiko Lingkungan
Pengakuan Korban Selamat Longsor Tambang Batu Gunung Kuda, Sempat Tertimbun 30 Menit: 'Tolong Saya Masih Hidup'