KONTEKS.CO.ID - Konflik terjadi antara Asosiasi Pilot Garuda Indonesia (APG) dan manajemen PT Garuda Indonesia Tbk.
Salah satu pemicunya, adalah terkait rekrutmen dan penempatan sejumlah mantan karyawan Lion Air yang dinilai melanggar prinsip good corporate governance.
"Kami mencermati bahwa pelaksanaan program perekrutan yang dilakukan oleh manajemen mengandung sejumlah kejanggalan yang perlu dikaji ulang, khususnya dari sisi prinsip-prinsip good corporate governance," kata Presiden Asosiasi Pilot Garuda Indonesia Ruli Wijaya pada Senin, 26 Mei 2025.
Baca Juga: Susunan Komisaris dan Direksi PGN 2025, Tebar Dividen 80 Persen dari Laba Bersih
Direktur Human Capital & Corporate Service Garuda Indonesia, Enny Kristiani menjelaskan bahwa Garuda Indonesia berkomitmen untuk mengedepankan tata kelola organisasi dan human capital yang baik.
Termasuk memastikan terpenuhinya prinsip good corporate governance (GCG), dan mengacu pada business and industrial practice yang berlaku.
"Dapat kami pastikan bahwa proses penerimaan pegawai yang dimaksud telah dilakukan sesuai ketentuan rekrutmen kepegawaian yang berlaku di perusahaan, dengan tujuan untuk mempercepat proses transformasi perusahaan yang tengah berlangsung," kata Enny dalam keterangan resminya.
"Seluruh pegawai yang dimaksud berstatus sebagai pegawai pro hire dengan kontrak kerja waktu tertentu. Sedangkan remunerasi yang diberikan mengacu pada remunerasi kepegawaian perusahaan yang sesuai dengan market benchmark yang berlaku,” kata Enny dalam keterangan resminya.
Enny juga menyatakan Garuda Indonesia senantiasa mengedepankan ruang komunikasi terbuka dengan karyawan, termasuk dengan 3 serikat pekerja yang ada di perusahaan. Komunikasi tersebut dilakukan melalui organ pengurus perusahaan yang bertugas menangani hubungan industrial dengan serikat.
"Komunikasi dengan APG secara berkala dilakukan melalui berbagai kesempatan, mulai dari pertemuan bersama direksi, hingga komunikasi dengan jajaran Direktorat Human Capital. Selain itu, berbagai kanal komunikasi internal telah tersedia bagi seluruh karyawan," ujarnya.
Baca Juga: Sah! Amanda Rawles Menikah dengan Adriel Susanteo di Australia, Begini Kisah Cinta Keduanya
Soal penghapusan pemotongan iuran, Enny mengatakan kebijakan tersebut telah diberlakukan secara bertahap ke serikat lain di perusahaan sejak tahun 2024, dengan tujuan untuk mengembalikan hak keanggotaan kepada karyawan Garuda Indonesia.
Kebijakan itu, menurut Enny, tidak mengurangi dukungan perusahaan pada serikat, dan perusahaan tetap menyediakan fasilitas penunjang yang diperlukan untuk operasional serikat.
Artikel Terkait
Penyesalan Kiper Indonesia Maarten Paes yang Akan Absen Saat Timnas Garuda Kontra China di GBK
Jelang Indonesia Vs China, Maarten Paes Ungkap Taktik Negeri Tirai Bambu Bongkar Pertahanan Garuda
Cara Beli Tiket Timnas Indonesia vs China, Wajib Garuda ID dan Lewat Livin' by Mandiri
Rosan Roeslani Buka-bukaan Danantara Suntik Modal ke Garuda: Pesan 50 Pesawat Boeing
Konflik Manajemen Vs Karyawan, Ini 5 Sikap Asosiasi Pilot Garuda Indonesia