Baca Juga: Rumah Dikirim Ular Kobra Dua Kali, Dedi Mulyadi Gemas: Candanya Berlebihan, Nanti Apes Loh
Tenun Rosé Lounge karya Vivianne Faye menyanjung keanggunan songket dalam nuansa feminin dan romantis.
Roland Adam menghadirkan Tropical Tranquil, sebuah pertemuan sunyi antara dedaunan tropis dan batu-batu sakral.
The Wastra oleh Joke Roos menyuarakan batik dalam interpretasi modern yang halus dan bertempo lembut.
Soul Gallery dari Prasetio Budhi mengajak pengunjung menyelami ruang gelap yang menyatukan bentuk leluhur dan seni kontemporer.
Whispers of the Tropic oleh Amalya Hasibuan menjadi lanskap melankolis di mana desain dan alam berdialog dalam bisu yang puitis.
Karya-karya desainer terkemuka Indonesia seperti Auguste Soesastro, Stella Rissa, Lakon, Tangan, Asha Darra, Mel Ahyar, TOTON, Baha Gia, Oscar Lawalata Culture, BIYAN, Wilsen Willim, Edward Hutabarat, Heaven Tanudiredja, dan Sapto Djojokartiko turut memperkaya narasi pameran.
Lebih dari sekadar pameran, ini adalah simbol persahabatan, diplomasi budaya, dan persembahan cinta Indonesia kepada dunia.***
Artikel Terkait
Misteri Brigitte Macron Mulai dari Isu Transgender hingga Kisah Cinta Menawan Tapi Penuh Gosip
Alasan Didit Hediprasetyo Dampingi Brigitte Macron di Jakarta, Prabowo Terpantau Bangga Banget