• Senin, 22 Desember 2025

Keputusan Penting Zulhas Soal Sapi, Impor Daging Beku, Jagung hingga Garam

Photo Author
- Jumat, 16 Mei 2025 | 13:14 WIB
Jumat, 16 Mei 2025, Zulkifli Hasan mengumpulkan sejumlah menteri yang menangani isu pangan. (Instagram @zul.hasan)
Jumat, 16 Mei 2025, Zulkifli Hasan mengumpulkan sejumlah menteri yang menangani isu pangan. (Instagram @zul.hasan)

KONTEKS.CO.ID - Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengumpulkan sejumlah menteri yang menangani isu pangan di kantornya pagi pada Jumat, 16 Mei 2025.

Menurut Zulhas, pertemuan itu membahas evaluasi neraca komoditas, mulai impor sejumlah bahan pangan strategis seperti daging sapi beku, sapi bakalan, beras, jagung, hingga garam.

Pertemuan dihadiri Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Bos Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.

Baca Juga: Diperiksa Polisi soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Soroti Kejanggalan Nama Terlapor

"Pertemuan ini menyangkut soal pangan. Kita sesuaikan dengan aturan, neraca komoditas itu selambat-lambatnya tiga bulan harus kita evaluasi. Nah ini barusan selesai," kata Zulhas saat konferensi pers usai rapat.

Zulhas menjelaskan bahwa tidak semua komoditas berjalan sesuai rencana sebelumnya.

Ia mencontohkan soal impor daging kerbau yang semula diminta oleh Kementerian Pertanian sebesar 200 ribu ton, tapi hingga saat ini realisasinya masih minim. Akibatnya, kuota itu dipangkas separuh.

"Ternyata yang masuk sampai hari ini sedikit, jadi kita kurangi separuh, tinggal 100.000 ton saja. Dikurangi, bukan ditambah," katanya.

Baca Juga: Jelang Tamat, Resident Playbook Episode 11 Makin Panas: Kisah Cinta Meningkat saat Emosi dan Karier Tabrakan

Impor Daging Beku Ditekan

Salah satu fokus utama pemerintah kali ini adalah penguatan penggemukan sapi bakalan.

Pemerintah telah memutuskan menambah kuota sapi hidup atau bakalan, tetapi di saat bersamaan juga dilakukan pengawasan pada impor daging sapi beku, agar peternak lokal tidak merugi.

"Rencananya sapi hidup untuk penggemukan," katanya.

"Ada dua pilihan, kalau kita pilih sapi penggemukan maka harus dikendalikan dong impor daging sapi bekunya, kalau nggak yang peternak penggemukannya akan bangkrut," tegas Zulhas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X