KONTEKS.CO.ID - TNI AD kembali merespons isu bangkitnya militerisme, khususnya di lingkungan kampus atau perguruan tinggu seperti era Orde Baru.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana menegaskan, isu militerisme atau militer masuk kampus tak akan terjadi lagi.
Wahyu menegaskan hal itu lantaran isu militer masuk kampus hangat diperbincangkan.
Baca Juga: PBSI Pasang Target Juara, Siapkan Kejutan di Piala Sudirman 2025
Pasalnya, kejadian sosialisasi UU TNI di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Banyumas.
Lalu, kerja sama antara TNI dan Universitas Udayana, hingga Kodim 1707 yang diduga tengah mengumpulkan data mahasiswa di Merauke, Papua.
“Kami pastikan itu tidak terjadi. Rekan-rekan mahasiswa tidak usah khawatir dan resah berkaitan dengan agenda-agenda tersebut," tegasnya kepada wartawan di Auditorium Mabes TNI AD, Rabu 16 April 2025.
Wahyu lantas menjelaskan, hadirnya TNI di Unsoed bukan untuk mengintimidasi melainkan menyampaikan kepada rektor terkait aksi penolakan terhadap revisi UU TNI yang dilakukan mahasiswa mengganggu aktivitas warga.
"Karena yang dilemparkan saat aksi adalah kotoran sapi," kata dia.
Pihaknya, kata Wahyu, menjunjung tinggi kebebasan berpendapat warga dan menjamin kegiatan-kegiatan yang digelar para mahasiswa tidak diintervensi oleh anggotanya.
"Kami pastikan tidak ada intimidasi dan intervensi atas kegiatan-kegiatan mahasiswa. Kami juga menjunjung tinggi kebebasan berpendapat masyarakat,” kata Wahyu.
Baca Juga: Derita Mitra Dapur MBG, Belum Dibayar Rp1 Miliar Malah Dituduh Memiliki Tunggakan
Sebelumnya, terjadi fenomena TNI masuk kampus di Universitas Unsoed, Universitas Udayana, dan di Papua.
Artikel Terkait
Menteri Maman Harap Industri Penjaminan Ikut Kembangkan UMKM
Penampakan Skripsi Jokowi yang Dikeluarkan UGM Imbas Polemik Ijazah Palsu
Soal Ijazah Palsu dari UGM, Roy Suryo Ungkap Sosok di Foto yang Dinilai Bukan Jokowi
TNI AD Akan Pensiunkan Perwira Aktif yang Ditempatkan di Kemenhan Hingga Kejagung, Kadispenad: Sesuai UU TNI
Derita Mitra Dapur MBG, Belum Dibayar Rp1 Miliar Malah Dituduh Memiliki Tunggakan