KONTEKS.CO.ID - Isu terkait ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mencuat.
Universitas Gadjah Mada (UGM) pun memilih jalur transparansi. Mereka menjelaskan rinci mengenai proses akademik mantan mahasiswanya itu.
Fokusnya, menjawab berbagai keraguan seputar keaslian dokumen akademik, termasuk skripsi dan ijazah Jokowi.
Baca Juga: Menteri Maman Harap Industri Penjaminan Ikut Kembangkan UMKM
Dekan Fakultas Kehutanan, Sigit Sunarta menekankan proses perkuliahan, penyusunan skripsi, hingga penerbitan ijazah telah berjalan sesuai prosedur masa itu.
Dia mengungkapkan, berbagai elemen teknis seperti font dan penomoran tidak dapat dinilai dengan standar saat ini.
"Setiap fakultas memiliki kebijakan sendiri, termasuk Fakultas Kehutanan. Penomoran ijazah saat itu disusun berdasarkan urutan nomor induk mahasiswa yang lulus, dan ditambahkan kode 'FKT' sebagai singkatan dari fakultas,” ujar Sigit mengutip pada Rabu, 16 April 2025.
Baca Juga: Anthony Sinisuka Ginting dan Apriyani Rahayu Absen di Piala Sudirman 2025, Ini Penyebabnya
Menariknya, skripsi Jokowi yang kini telah tersedia untuk umum berjudul Studi Tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kotamady Surakarta.
Namun, UGM membatasi akses publik hanya pada bagian tertentu untuk menjaga privasi dan sesuai regulasi perlindungan data pribadi.
Sekretaris Universitas Gadjah Mada, Dr. Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, turut menguatkan bahwa Jokowi telah menyelesaikan studi tepat waktu dan diwisuda pada 5 November 1985.
Baca Juga: ASTRO Bakal Gelar Konser ASTROAD [Stargraphy]: Ajang Reuni Bersama Rocky dan AROHA
“Yang bersangkutan telah melaksanakan seluruh proses studi yang dimulai sejak tahun 1980,” ungkap Dr. Andi pada Selasa, 15 April 2025.
Artikel Terkait
Mahfud MD Sebut UGM Sudah Terbitkan Ijazah Jokowi, Tak Perlu Terlibat Lagi
HUT ke-73 Kopassus Tahun 2025: Ini Tema, Logo, dan Jejak Sejarah Korps Baret Merah
Ganjar Pranowo Sebut Banyak Kader Ingin Megawati Kembali Jadi Ketum Saat Kongres PDIP Mendatang
Jokowi Perlihatkan Ijazah ke Wartawan, Syaratnya Tidak Boleh Difoto
Menteri Maman Harap Industri Penjaminan Ikut Kembangkan UMKM