KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo menjawab alasan di balik RUU TNI yang terkesan ‘dikebut’ untuk segera disahkan.
Prabowo juga membantah kalau UU TNI adalah cara untuk mengembalikan dwifungsi.
Hal itu diungkapkannya saat saat berbincang dengan para pemimpin redaksi media massa nasional di Hambalang, Bogor pada Minggu, 6 April 2025.
Kata Prabowo, di dalam tubuh TNI ada fenomena pergantian pemimpin yang terlalu cepat.
Sehingga, hal tersebut kurang ideal untuk sebuah organisasi atau badan.
"RUU TNI dipercepat karena kita mengalami suatu fenomena, dalam berapa tahun itu Panglima TNI satu tahun ganti, KSAD satu tahun ganti, kan usianya habis,” ungkap Prabowo menukil video YouTube Najwa Shihab pada Senin, 7 April 2025.
Baca Juga: Info Harga Tiket Konser Iskandar Widjaja The Classical Recital Jakarta, Silver Terjual Habis
"Waktu dia untuk karirnya begitu mau dipakai usia habis, gimana kita bisa punya suatu organisasi yang pemimpinnya ganti tiap tahun?” ujarnya.
Prabowo menekankan, inti dari UU TNI sebenarnya adalah perpanjangan usia untuk para perwira tinggi.
"Jadi, saya mohon kalau bisa inti dari RUU TNI ini sebetulnya hanya memperpanjang usia pensiun beberapa perwira tinggi,” imbuhnya.
Baca Juga: Bahaya Chat-GPT: 5 Hal yang Tak Boleh Anda Beritahukan kepada Bot AI
Dia menegaskan, tak ada niatan untuk mengembalikan dwifungsi TNI dan menganggapnya sebagai sesuatu yang omong kosong.
"Nggak ada niat TNI mau dwifungsi lagi, come on, nonsense itu saya katakan, tidak ada niat,” tegasnya.***
Artikel Terkait
Prabowo Tetap Optimistis Meski IHSG Anjlok: Saya Nggak Terlalu Takut Sama Pasar Modal, Indonesia Punya Kekuatan
Soal Kebijakan Tarif Impor Donald Trump, Prabowo: Kita akan Cari Jalan Keluar, Cari Pasar Baru
Netizen Sebut Didit Hediprasetyo 'Duta Sila 3 Pancasila', Prabowo: Saya Ajari Jangan Cari Musuh
Kata Lucky Hakim Soal Liburan ke Jepang Tanpa Izin dan Terancam Sanksi Pemberhentian
Prabowo Sebut Indonesia Blunder 30 Tahun Terakhir, Tunjuk Para Profesor Hingga Guru Besar