KONTEKS.CO.ID - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI solidaritas dan kepedulian terhadap masyarakat Myanmar yang terdampak gempa bumi dahsyat pada 28 Maret 2025.
Gempa Myanmar dengan kekuatan 7,7 magnitudo menyebabkan lebih dari 3.300 korban jiwa dan lebih dari 5.000 orang luka-luka.
Gempa bumi ini sangat dirasakan komunitas Muslim di Myanmar. Lebih dari 50 masjid mengalami kerusakan, dan runtuh saat jamaah sedang melaksanakan ibadah salat Jumat. Tidak sedikit jamaah meninggal dunia.
Ketua BAZNAS KH. Noor Achmad mengajak umat Muslim Indonesia untuk bersama-sama memberikan dukungan dan bantuan kepada masyarakat di Myanmar yang sedang ujian berat.
"Ini adalah bencana yang sangat memprihatinkan. Banyak saudara sesama Muslim kita kehilangan tempat ibadah, bahkan nyawa mereka. Kami mewakili masyarakat Indonesia, merasa terpanggil untuk membantu mereka bangkit kembali," ujar Noor Achmad dalam keterangan yang dikutip Minggu, 6 April 2025.
BAZNAS akan segera memulai proses pemulihan, khususnya dalam pembangunan kembali masjid yang rusak.
Tapi upaya tersebut akan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi pascabencana, serta situasi keamanan dan politik di Myanmar yang masih belum sepenuhnya kondusif.
Baca Juga: Begini Tindak Lanjut UGM Soal Kasus Pelecehan Seksual Guru Besarnya ke Mahasiswi Sejak 2023
"Sesegera mungkin kami akan mulai membangun kembali sarana ibadah yang hancur. Namun, tentu saja, kami harus menunggu situasi yang lebih kondusif agar prosesnya berjalan dengan aman dan lancar," katanya.
Sebagai langkah awal, BAZNAS telah menerjunkan tim kemanusiaan yang terdiri dari Tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) dan tenaga medis dari Rumah Sehat BAZNAS (RSB) untuk mempercepat proses pemulihan pasca bencana.
BAZNAS juga telah mengirimkan 16.000 paket bantuan bagi masyarakat Myanmar seberat 19,7 ton, senilai Rp2,5 miliar.