KONTEKS.CO.ID - Teror kiriman kepala babi dan tikus dengan kepala dipenggal mendapat respons dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Kapolri mengungkapkan, dirinya telah menginstruksikan Kabareskrim Komjen Pol Wahyu Widada melakukan penyelidikan lebih lanjut perkara paket kepala babi dan bangkai tikus yang dialamatkan ke kantor redaksi Tempo.
“Saya sudah perintahkan kepada Kabareskrim untuk melaksanakan penyelidikan lebih lanjut (teror kepada Tempo),” klaim Kapolri seusai menghadiri kegiatan di Masjid Raya Al-Mashun, Medan, Sumatera Utara, melansir Minggu 23 Maret 2025.
Baca Juga: Muhammadiyah Idul Fitri 31 Maret, Ramadan Genap 30 Hari, Tahun Depan Pindah Kalender Hijriah Global
Listyo Sigit Prabowo menegaskan, Polri akan memberikan pelayanan terbaik guna mengusut kasus tersebut.
“Saya kira kita semua tentunya akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk bisa menindaklanjuti hal-hal tersebut,” janjinya.
Perkara ini berawal dar dari pengiriman kepala babi yang ditujukan kepada wartawan Tempo, Fransisca Christy Rosana (Cica), pada Rabu 19 Maret 2025.
Baca Juga: Korban Selamat Kecelakaan Bus WNI Umrah di Arab Saudi Luka Bakar 60 Persen
Teror tersebut langsung dibuatkan pelaporannnya oleh Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) ke Bareskrim Polri pada Jumat 21 Maret 2025. Nomor laporannya LP/B/153/SPKT/BARESKRIM POLRI, tertanggal 21 Maret 2025.
Teror ternyata terus berlanjut. Kantor redaksi Tempo lagi-lagi mendapatkan kiriman paket mengerikan. Kali ini, mereka dikirimkan enam ekor tikus tanpa kepala dalam terbungkus sebuah kardus yang dibungkus kertas kado bermotif mawar.
Tanggapan Istana saat Redaksi Tempo Diteror Kepala Babi
Sebelumnya, Kepala Kantor Kepresidenan Hasan Nasbi, memberikan pernyataan kontroversial terkait teror tersebut.
Baca Juga: Pemain Keturunan Jawa Selangkah Lagi Lolos Piala Dunia 2026 bersama Kaledonia Baru
"Saya lihat medsos Cica. Dia minta dikirim daging babi. Artinya dia tidak terancam. Dia bisa bercanda. Kirimin daging babi dong," kata Hasan merespons.
Tidak ada sikap bersimpati, Hasan justru mempertanyakan, apakah kepala babi yang dikirim benar seperti itu atau hanya lelucon saja.
Lagi menurutnya, redaksi Tempo menanggapi teror itu dengan jokes. "Apakah itu beneran seperti itu. Atau cuma jokes. Karena mereka menanggapinya dengan jokes," ujar Hasan.
Baca Juga: Polri Minta Bukti soal Setoran Sabung Ayam ke Polsek Negara Batin
Karenanya, dia meminta agar teror itu tidak perlu dibesar-besarkan. Pemerintah Prabowo Subianto katanya menjamin penuh kebebasan pers.
"Pemerintah tidak ikut campur sama sekali dalam membuat berita. Pemerintah hanya meluruskan kalau medianya salah paham. Kami luruskan. Kalau nulis statemen salah kami luruskan," ucapnya. ***
Artikel Terkait
Kantor Tempo Mendapat Kiriman Kepala Babi, Ditujukan Kepada Wartawan Bocor Alus
Wartawan Tempo Diteror Kepala Babi, Istana: Udah Dimasak aja
Hasan Nasbi Klarifikasi Soal Masak Kepala Babi yang Dikirim untuk Teror Wartawan Tempo
Teror Berlanjut! Bangkai Tikus Kepala Terpenggal Ditemukan di Kantor Tempo
Dewan Pers Desak Hasan Nasbi Minta Maaf, Candaan Teror Kepala Babi Tak Punya Respect