• Minggu, 21 Desember 2025

Daftar Negara Muslim yang Dibatasi Pemerintahan Trump Masuk AS!

Photo Author
- Rabu, 12 Maret 2025 | 23:55 WIB
Daftar Negara Muslim yang Dibatasi Pemerintahan Trump Masuk AS (foto: instagram.com/realdonaldtrump/)
Daftar Negara Muslim yang Dibatasi Pemerintahan Trump Masuk AS (foto: instagram.com/realdonaldtrump/)

KONTEKS.CO.ID - Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Donald Trump kembali menarik perhatian dengan kebijakan kontroversial terkait larangan perjalanan dan pembatasan visa bagi warga dari sejumlah negara Muslim.

Kebijakan ini diklaim bertujuan untuk melindungi keamanan nasional dari ancaman terorisme dan penyalahgunaan undang-undang imigrasi.

Dalam draf perintah eksekutif yang dikutip oleh USA Today pada Senin, 10 Maret 2025, disebutkan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mencegah masuknya individu yang dianggap berpotensi mengancam keamanan nasional AS.

Baca Juga: Muncul Kabar Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto Mundur dari Kabinet Presiden Prabowo

“[Perintah eksekutif ini untuk melindungi warga AS dari] orang asing yang bermaksud melakukan serangan teroris, mengancam keamanan nasional, menganut ideologi kebencian, atau mengeksploitasi undang-undang imigrasi untuk tujuan jahat,” demikian isi dokumen tersebut.

Trump memberikan tenggat waktu 60 hari bagi Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Jaksa Agung Pam Bondi, Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem, serta Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard untuk mengidentifikasi negara-negara yang akan masuk dalam daftar pembatasan.

Baca Juga: Profil Rafi Ramadhan Konsultan Spiritual, Dulu Dalang Cilik Kini Terjerat Narkoba

Negara Muslim yang Masuk Daftar Pembatasan

Beberapa negara dengan mayoritas penduduk Muslim yang berpotensi terdampak larangan ini antara lain:

1. Iran

Iran sudah lama menjadi rival politik AS, terutama terkait program nuklirnya. Pemerintahan Trump sebelumnya juga menerapkan sanksi ekonomi terhadap negara ini.

2. Afghanistan

Pasca penarikan pasukan AS dari Afghanistan, negara ini dikuasai kembali oleh Taliban.

AS mengkhawatirkan kemungkinan adanya anggota kelompok radikal yang ingin masuk ke negara mereka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X