KONTEKS.CO.ID - Jakarta tetap akan menyambut pergantian tahun, namun kali ini tanpa pesta gemerlap.
Di tengah duka bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh-Sumatra, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung memilih menahan euforia dan mengedepankan empati.
Kepastian itu disampaikan Pramono saat menanggapi rencana perayaan malam tahun baru di Ibu Kota.
Ia memastikan agenda pergantian tahun tetap digelar, namun dengan konsep yang jauh dari kesan mewah dan hura-hura.
Baca Juga: Gubernur Pramono Tanggung Penuh Biaya Korban Kebakaran Terra Drone, Jumlah Tewas Capai 22 Orang
Hingga kini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bahkan belum memutuskan bentuk acara maupun rangkaian kegiatan yang akan disuguhkan.
“Sampai hari ini saya belum memutuskan untuk itu. Tetapi apapun, Jakarta ini kan Ibu Kota Negara dan sekaligus kota global. Di seluruh dunia, momen tahun baru itu pasti akan diperbandingkan,” ujar Pramono, Kamis, 18 Desember 2025.
Sebagai ibu kota sekaligus wajah Indonesia di mata dunia, Jakarta tak bisa sepenuhnya meniadakan penyambutan tahun baru.
Namun, Pramono menegaskan bahwa situasi nasional saat ini menuntut sikap yang lebih bijak.
Tragedi kemanusiaan akibat bencana alam menjadi pertimbangan utama dalam menentukan arah perayaan.
Baca Juga: Gubernur Pramono Anung: Puncak Banjir Rob di Jakarta Sudah Lewat
“Yang jelas Jakarta tidak dalam kemeriahan dan kemewahan. Mungkin juga malah saya akan melakukan hal yang berkaitan dengan penekanan pada doa dan sebagainya,” imbuh politikus PDI Perjuangan ini.