KONTEKS.CO.ID - Gubernur Jakarta Pramono Anung meminta adanya modifikasi cuaca untuk mengontrol intensitas hujan yang berkontribusi terhadap bencana banjir.
Pramono berpandangan, banjir yang melanda Jakarta dan Jawa Barat sudah memasuki tahap yang memerlukan penanganan nasional.
Lantaran itu, dia meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) turut berperan dalam upaya modifikasi cuaca.
Baca Juga: Mohon Doanya, Hari Ini 6 Wakil Indonesia Bakal Main Habis-habisan di 16 Besar Orleans Masters 2025
"Maka yang melakukan modifikasi bukan lagi hanya pemerintah Jakarta, tapi juga BNPB,” ujar Pramono saat meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, pada Selasa sore, 4 Maret 2025.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Maruli Sijabat, menyampaikan bahwa modifikasi cuaca ini direncanakan akan dimulai pada Rabu atau Kamis pekan ini.
Prosesnya akan berlangsung selama lima hari berturut-turut.
Baca Juga: Ciska Wihardja Istri Tom Lembong, Apa yang Dituduhkan Tidak Benar
Pramono menilai, sebagian besar banjir yang terjadi saat ini merupakan banjir kiriman dari wilayah sekitar Jakarta.
Dia pun menekankan, penyelesaian banjir tidak bisa dilakukan secara parsial hanya oleh Jakarta, tetapi harus melibatkan daerah lain.
“Karena penyelesaian (banjir) ini kan tidak bisa parsial hanya di Jakarta,” katanya.
Berdasarkan data BPBD Jakarta, beberapa titik banjir disebabkan oleh luapan Kali Ciliwung dan Kali Pesanggrahan.
Kedua sungai ini meluap akibat tingginya intensitas hujan di daerah hulu yang mencakup Cianjur, Bogor, Depok, dan Tangerang.