• Senin, 22 Desember 2025

Kisah Pilu Sopir Ojol Tertipu Orderan Fiktif dan Customer Service di Jaksel, Uang untuk Istri Melahirkan di Rekening Ludes

Photo Author
- Kamis, 18 Januari 2024 | 16:15 WIB
Sopir Ojol Tertipu Orderan Fiktif dan Customer Service di Jaksel (Dok YouTube merekam Jakarta)
Sopir Ojol Tertipu Orderan Fiktif dan Customer Service di Jaksel (Dok YouTube merekam Jakarta)

KONTEKS.CO.ID - Kisah pilu datang dari seorang sopir ojek daring (ojol) di Jakarta Selatan. Dia menjadi korban penipuan order fiktif dan modus customer service, pada Rabu, 17 Januari 2024.

Kejadian berawal saat sopir ojol bernama Ramadhan Azis Saputra (28) itu mendapat orderan pengantaran makanan di Jalan Haji Tholib, Jakarta Selatan. Belakangan dia baru menyadari jika orderan tersebut fiktif.

Akibatnya, uang hasil kerja keras Azis sebaga sopir ojol di rekening ludes digasak oleh pelaku. Modusnya, customer service gadungan dari pihak penyedia layanan antar.

"Saya dapat orderan di Kebab Turki dengan membayar tunai sebesar Rp138 ribu," ujarnya mengutip YouTube merekam Jakarta, Kamis 18 Januari 2024.

Berdasarkan unggahan akun Instagram Merekam Jakarta, aksi penipuan itu dilakukan sekelompok oknum melalui order fiktif terhadap seorang sopir ojek online.

"Kisah sopir ojol asal Cipete kehilangan uang tabungan persiapan lahiran gara-gara orderan fiktif lalu ditipu custumer service gadungan," tulis keterangan unggahan tersebut.

Sopir ojek online asal Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu kehilangan uang tabungan untuk istrinya melahirkan.

-
Sopir Ojol Tertipu Orderan Fiktif dan Customer Service di Jaksel (Dok YouTube merekam Jakarta)

Uang korban sebesar Rp2.371.00 dari hasil tabungan menjadi sopir ojek amblas digasak penipu tersebut.

Bahkan, di rekening korban terdapat mutasi sebanyak 3 kali melalui m-banking.

Kronologi Kejadian


Korban mendapatkan orderan makanan lewat aplikasi pada Rabu 17 Januari 2024 malam. Tujuannya, ke Jalan Haji Tholib atas nama pemesan Adip.

Namun, setelah sampai tujuan, korban tak dapat menemukan rumah pemesan.

Korban pun sempat bertanya kepada Ketua RT dan RW setempat.

"Saya tanya ke RT dan RW nggak ada yang bernama Adip," kata dia.

Menyadari menjadi korban order fiktif, Azis lantas menyelesaikan orderan setelah 10 kali tak berhasil menghubungi pemesan.

Saat hendak melaporkan kepada pihak perusahaan, korban terlebih dulu mendapat telepon melalui WhatsApp yang mengaku customer service dari perusahaannya bekerja.

Penelpon mengaku hendak membantu korban dan akan mengembalikan dana korban yang terkena order fiktif.

"Halo pak selamat malam, saya dari Gr*b untuk pengembalian orderan fiktif Rp138 ribu," ujar Azis menirukan kalimat dari customer service gadungan tersebut.

Namun, lagi-lagi korban tertipu. Uangnya dalam tabungan raib oleh customer service gadungan yang ternyata terkiat dengan orderan fiktif sebelumnya.

Penipu bahkan sempat berterima kasih dan memaki sebelum akhirnya memblokir nomor Azis.

Azis hanya bisa meneteskan air mata dan berharap uang tabungan persiapan persalinan istrinya kembali.

Dalam hati penuh amarah, tetapi kini Azis hanya bisa pasrah.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kasim Lopi

Tags

Terkini

X