• Senin, 22 Desember 2025

BPBD DKI Catat 16 Kecamatan di Jakarta Berpotensi Longsor

Photo Author
- Rabu, 10 Januari 2024 | 21:53 WIB
Kejadian pergerakan tanah di Jakarta. (Dok BPBD DKI)
Kejadian pergerakan tanah di Jakarta. (Dok BPBD DKI)

KONTEKS.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 16 wilayah di Jakarta berpotensi longsor. Belasan wilayah itu tersebar di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Jakarta Timur.

"Info prakiraan wilayah potensi terjadi tanah longsor di wilayah DKI Jakarta bulan Januari 2024," demikian informasi yang disampaikan BPBD DKI Jakarta melalui akun resmi instagram, @bpbddkijakarta yang dikutip pada Rabu, 10 Januari 2024.

BPBD menjelaskan hal ini disusun berdasarkan hasil tumpang susun peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.

Sekadar informasi, BPBD setiap bulan rutin menyampaikan potensi longsor, khususnya di wilayah DKI Jakarta.

"Prakiraan wilayah potensi gerakan tanah itu disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diterbitkan BMKG," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024.

Isnawa menyebut, 16 wilayah berdasarkan data BPBD DKI yang dihimpun dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa wilayah yang rawan longsor itu berada di zona menengah.

Sebanyak delapan kecamatan di Jakarta Selatan, satu kecamatan di Jakarta Pusat dan tujuh kecamatan di Jakarta Timur, berikut rinciannya:

Jakarta Pusat:

1. Menteng


Jakarta Selatan:

2. Cilandak

3. Jagakarsa

4. Kebayoran Baru

5. Kebayoran Lama

6. Mampang Prapatan

7. Pancoran

8. Pasar Minggu

9. Pesanggrahan


Jakarta Timur

10. Cakung

11. Duren Sawit

12. Jatinegara

13. Kramatjati

14. Matraman

15. Pasar Rebo

16. Pulo Gadung.

Lebih lanjut, kata Isnawa, pada zona menengah ini terjadi gerakan tanah apabila curah hujan di atas normal. Terutama pada daerah yang berbatasan dengan sungai, gawir, tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan.

"BPBD DKI mengimbau kepada lurah, camat di Jakarta serta masyarakat mengantisipasi potensi longsor saat curah hujan di atas normal," ujar Isnawa.

Sebelumnya, Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang mengatakan, BPBD DKI Jakarta menyiagakan 267 petugas yang telah dibekali keahlian untuk mengevakuasi warga dalam keadaan darurat dan terdampak banjir di wilayah DKI Jakarta.

"Petugas juga telah dibekali keahlian evakuasi warga dalam keadaan darurat," kata Michael.

Dia menyebutkan, sebanyak 267 personel petugas penanggulangan bencana atau Tim Reaksi Cepat (TRC) yang bertugas telah dikerahkan. Lalu, menyebar di seluruh wilayah rawan banjir.

Tim itu bertugas menangani bencana termasuk banjir, melakukan edukasi dan mengevakuasi warga jika terjadi banjir di wilayah Jakarta serta melakukan penanganan dan pemantauan setelah bencana terjadi.

BPBD DKI Jakarta juga telah menyiapkan peralatan pendukung seperti tenda, perahu karet di setiap kelurahan, pelampung cincin (ring buoys), jaket dan pelampung untuk mengevakuasi apabila terjadi banjir. (Laporan : Melani Angelina/ Jurnalis Magang)***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Pierre Immanuel Ombuh

Tags

Terkini

X