KONTEKS.CO.ID - Seorang perwira tinggi TNI AL gadungan berpangkat laksamana pertama pakai lencana Badan Intelijen Negara (BIN) berinisial MM ditangkap Polisi Militer Angkatan Laut.
Perwira tinggi TNI AL gadungan berpangkat laksamana pertama dengan lencana BIN itu dibekuk di depan kantor PNM Bonong Mekar, Cipendey, Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa 31 Januari 2023.
Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut Brigadir Jenderal (Mar) I Made Wahyu Santoso mengatakan, kasus perwira tinggi TNI AL gadungan berpangkat laksamana pertama dan pakai lencana BIN itu terungkap berdasarkan penelurusan di aplikasi TikTok.
"Terungkapnya kasus ini bermula saat ditemukannya akun TikTok yang beberapa kali memuat video seorang laki-laki yang menggunakan seragam TNI AL dengan pangkat laksamana pertama TNI," kata Wahyu, dalam siaran pers Dispenal, Kamis 2 Februari 2023.
Dikatakan Wahyu, penangkapan perwira tinggi TNI AL gadungan berpangkat laksamana pertama itu berawal dari tim polisi militer yang menelusuri jejak pergerakan kendaraan milik MM di Perumahan Tarum Barat, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Senin 30 Januari 2023.
Di lokasinya, petugas mendapatkan informasi bahwa kendaraan tersebut diberikan oleh MM untuk digunakan saudaranya yang beralamat di Telaga Pesona, Cikarang.
Kemudian, petugas menuju lokasi saudara MM. Di lokasi kedua, petugas mendapatkan informasi mengenai keberadaan dan nomor telepon MM.
"Selanjutnya dilakukan cek posisi dan didapat pelaku berada di daerah Cikalong, Kabupaten Purwakarta," ujar Wahyu.
Usai dapat informasi, tim gabungan mencari keberadaan MM di daerah Cikalong dan Waduk Cirata guna melaksanakan penyelidikan dan penangkapan.
Tim gabungan kemudian menangkap pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai wiraswasta di depan kantor PNM Bonong Mekar, Cipendey, Bandung Barat.
Dari tangan pelaku MM, petugas mendapatkan barang bukti berupa baju dan celana pakaian dinas harian (PDH).
PDH itu juga dilengkapi dengan pangkat laksamana pertama atau perwira tinggi bintang satu TNI AL, brevet dan tanda jasa, kalung dan lencana Badan Intelijen Negara (BIN), KTP, dan telepon genggam.
"Pelaku mengaku membuat baju dan membeli atribut TNI AL serta tanda lencana BIN di Pasar Senen, Jakarta Pusat atas keinginan sendiri," jelas Wahyu.
Menurut Wahyu, modus MM menyamar menjadi laksamana pertama gadungan tak lain untuk menipu dan memikat wanita.
Kepada petugas MM mengaku telah melakukan hubungan badan dengan tiga wanita berbeda.
"Setelah melaksanakan penyelidikan dan pemeriksaan selanjutnya pelaku akan dilimpahkan ke pihak berwajib yakni Mabes Polri," tandas Wahyu.***