• Senin, 22 Desember 2025

Usai Flat Menteng, Bakal Ada Flat Matraman dan Flat Pancoran, 500 Orang Sudah Daftar, Tertarik? Begini Caranya

Photo Author
- Selasa, 15 Juli 2025 | 08:46 WIB
Flat Menteng yang viral, bakal menyusul flat Matraman dan Flat Pancoran. (rujak.org)
Flat Menteng yang viral, bakal menyusul flat Matraman dan Flat Pancoran. (rujak.org)

KONTEKS.CO.ID - Keberadaan flat Menteng viral di media sosial karena menawarkan hunian dengan harga kurang dari Rp 1 miliar di kawasan elite Jakarta. 

Melansir dari laman resmi Rujak Center for Urban Studies, sebagai lembaga think-act tank, tak hanya melakukan penelitian dan advokasi namun bersama dengan 7 keluarga dan 1 toko buku, mengembangkan Rumah Flat pertama di Jakarta.

Flat Menteng berjarak sekitar 450 meter dari Stasiun KRL Sudirman dan 550 meter dari Stasiun MRT Dukuh Atas BNI. Lokasinya berada di kawasan permukiman yang asri dan tenang, meski berada di pusat kota.

Baca Juga: Viral Suara Desahan di Speaker, GBK Pecat Petugas yang Putar Konten Audio Tak Pantas

Selain hunian, di lantai dasar rumah flat ini terdapat Toko Buku dan Kafe Kobam yang menghadirkan buku-buku bertema sejarah perkotaan. Di sebelah kanan bangunan, terdapat kantor dan perpustakaan pribadi Rujak Center for Urban Studies.

Marco Kusumawijaya, Direktur Rujak Center for Urban Studies itu menyampaikan, setiap penghuni mengeluarkan biaya awal untuk pembangunan unit sesuai tahapan konstruksi dan tagihan kontraktor.

Biaya pembangunan Flat Menteng sekitar Rp 8 jutaan per meter persegi. Itu sudah termasuk biaya perancangan serta perizinan.

Jika luas unitnya 40 meter persegi, maka biaya yang dikeluarkan penghuni sekitar Rp 320 juta. Sementara jika luas unitnya 80 meter persegi, maka biayanya Rp 640 juta.

Baca Juga: Kemendag Ungkap Temuan Beras Oplosan di 62 Kota di Indonesia: 9 Merek, Mutunya di Bawah Standar

"Jadi dibayarnya sesuai dengan pentahapan pembangunan. Itu yang disebut simpanan wajib."

"Artinya nanti ketika orang itu keluar (dari Rumah flat Menteng), simpanan wajib itu yang dikembalikan kepada dia plus bunga sesuai rata-rata inflasi (bukan inflasi properti)," jelasnya.

Setelah itu, lanjut Marco, penghuni juga membayar biaya sewa tanah setiap empat bulan sekali. Namun untuk sementara tahun pertama ini dibayar setiap bulan.

Total biaya sewa tanah keseluruhan sebesar Rp 90 juta per tahun. Nominal itu dibagi secara proporsional oleh setiap penghuni berdasarkan luas unit yang dimiliki.

"Jangka waktu sewa tanahnya selama 70 tahun dan bisa diperpanjang," tambahnya. Di samping itu, penghuni juga membayar biaya pemeliharan, kebersihan, dan sejenisnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X