lifestyle

Kawah Gas Darvaza: Fenomena Alam yang Dijuluki Gerbang Neraka di Turkmenistan

Kamis, 30 Januari 2025 | 19:00 WIB
Kawah Gas Darvaza: Fenomena Alam yang Dijuluki Gerbang Neraka di Turkmenistan

KONTEKS.CO.ID - Di tengah hamparan Gurun Karakum yang tandus, terdapat sebuah kawah menyala yang terus terbakar selama lebih dari 50 tahun.

Kawah Gas Darvaza, yang lebih dikenal sebagai "Gerbang Neraka," bukan hanya menjadi daya tarik wisata yang menakjubkan, tetapi juga menyimpan misteri ilmiah yang belum sepenuhnya terpecahkan.

Asal Usul Kawah Gas Darvaza

Baca Juga: Hebat, Pebulu Tangkis Muda Indonesia Berhasil Menembus 16 Besar Thailand Masters 2025

Fenomena ini bermula pada tahun 1971, ketika tim eksplorasi Soviet mengebor wilayah tersebut untuk mencari cadangan gas alam.

Tanpa disangka, tanah di bawah lokasi pengeboran runtuh, menciptakan lubang raksasa dengan gas metana yang terus menerus keluar dari dalamnya.

Demi mencegah penyebaran gas beracun ke permukiman sekitar, para ilmuwan memutuskan untuk membakar gas tersebut, berharap api akan padam dalam beberapa hari.

Namun, lebih dari lima dekade berlalu, api masih menyala hingga hari ini.

Baca Juga: Hasil 3 Perang Saudara Ganda Campuran Indonesia di 32 Besar Thailand Masters 2025

Upaya Memadamkan Api yang Tak Pernah Berhasil

Selama bertahun-tahun, berbagai upaya telah dilakukan untuk memadamkan api di Kawah Gas Darvaza.

Pada tahun 2010, Presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdimuhamedow, memerintahkan penelitian lebih lanjut tentang cara memadamkan api guna melindungi sumber daya alam negara tersebut.

Pada tahun 2022, pemerintah kembali menyerukan penghentian api, tetapi hingga kini belum ada solusi efektif yang ditemukan.

Baca Juga: Murka Trump karena Kecanggihan DeepSeek Bikin Perusahaan Teknologi AS 'Gelagapan'

Tantangan terbesar dalam memadamkan api ini adalah aliran gas metana yang terus-menerus keluar dari dalam bumi, menciptakan kobaran api yang sulit dikendalikan.

Manusia Pertama yang Masuk ke Kawah

Meskipun Kawah Gas Darvaza memiliki kondisi yang ekstrem, seorang penjelajah asal Kanada, George Kourounis, berhasil menjadi manusia pertama yang turun ke dalam kawah ini pada tahun 2013.

Halaman:

Tags

Terkini