KONTEKS.CO.ID – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto mengapresiasi Bali Fashion Trend 2026 tampilkan berbagai karya warga binaan dari puluhan lembaga pemasyarakatan (Lapas).
Agus dalam keterangan pada Sabtu, 20 Desember 2025, juga menyampaikan apresiasi kepada Indonesia Fashion Chamber atas komitmen membuka ruang kolaborasi lintas sektor.
Menurutnya, langkah tersebut mencerminkan peran aktif industri fashion dalam mendorong tanggung jawab sosial sekaligus penguatan ekosistem kreatif nasional.
Baca Juga: Fuku-Matsu Mengamuk! Juara SEA Games Malaysia Tersingkir di Semifinal BWF World Tour Finals 2025
Program Beyond Beauty, lanjut Agus, sejalan dengan arah reformasi pemasyarakatan serta implementasi nilai-nilai KUHP Baru 2025 yang menekankan pendekatan rehabilitasi dan reintegrasi sosial.
"Dari sisi sosial dan psikologis, program ini membantu memulihkan kepercayaan diri warga binaan," katanya.
Menurutnya, dari sisi sistemik, kolaborasi tersebut menjadi model integrasi pemasyarakatan dengan industri kreatif yang berpotensi direplikasi di berbagai daerah.
Baca Juga: Pemerintah Beri Izin Warga Manfaatkan Kayu Banjir di Sumatra, Ini Syaratnya
Ke depan, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan berkomitmen mengembangkan Beyond Beauty secara berkelanjutan melalui perluasan kerja sama dengan lebih banyak desainer dan brand fashion nasional.
Menurutnya, penguatan akses pemasaran produk warga binaan ke pasar domestik dan internasional, serta peningkatan kapasitas pembinaan di unit pelaksana teknis pemasyarakatan.
“Setiap warga binaan memiliki potensi untuk berubah dan berkontribusi. Tugas negara adalah membuka jalan, memberi kesempatan, dan menumbuhkan kepercayaan,” kata Agus.
Baca Juga: KPK Tetapkan Bupati Bekasi Ade Kuswara Tersangka, Skema Ijon Proyek Jadi Sorotan Publik
Melalui Bali Fashion Trend 2026, kolaborasi antara pemasyarakatan dan industri fashion ini diharapkan tidak hanya menghasilkan karya kreatif bernilai ekonomi, tetapi juga menjadi inspirasi lahirnya kerja sama transformatif lainnya.
Ajang ini sekaligus menegaskan bahwa fashion tidak hanya berbicara tentang tren dan estetika, tetapi juga tentang nilai kemanusiaan, inklusivitas, dan harapan akan masa depan yang lebih baik.