Menurut data asosiasi perdagangan maskapai penerbangan, terdapat satu insiden untuk setiap 395 penerbangan tahun lalu.
Asosiasi tersebut menambahkan bahwa maskapai penerbangan dan pemerintah tetap prihatin dengan frekuensi dan tingkat keparahan insiden penumpang yang tidak tertib dan mengganggu.
Selain Prancis, Korea, dan Bali, beberapa destinasi wisata populer lainnya terpaksa menerapkan langkah-langkah untuk mengendalikan perilaku wisatawan.
Kota San Sebastián di Spanyol juga melarang pengeras suara dan merokok di pantainya bulan lalu, sementara Amsterdam telah lama berusaha menindak wisatawan yang berperilaku buruk dengan berbagai cara, mulai dari larangan ganja di Distrik Lampu Merah hingga kuis daring yang agak tidak lazim.***