KONTEKS.CO.ID - Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Bandara Melbourne, Australia, ketika sebuah power bank meledak di saku seorang pria di ruang tunggu bisnis Qantas.
Ledakan tersebut menyebabkan luka bakar di jari tangan dan kaki pria itu, serta memaksa evakuasi sekitar 150 orang dari lokasi.
Peristiwa itu terjadi tepat setelah pukul 11.00 waktu setempat. Pria berusia 50-an tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit dengan luka ringan.
Seorang saksi mata menceritakan bahwa teriakan terdengar dari ruang tunggu saat pria itu berusaha mengeluarkan power bank yang terbakar dari sakunya.
Baca Juga: Intip Fasilitas 'Wah' Kelas Ekonomi Qantas untuk Penerbangan 19 Jam
Sebuah foto yang diambil dari lokasi menunjukkan sisa-sisa power bank yang hangus di lantai, dikelilingi oleh tanda peringatan plastik.
Ruang tunggu ditutup selama dua jam untuk pembersihan dan menghilangkan bau menyengat akibat ledakan.
Qantas mengonfirmasi insiden tersebut dan menyebutkan bahwa kejadian ini terjadi di tengah peninjauan kebijakan power bank dan baterai cadangan di pesawat mereka.
“Ruang tunggu dievakuasi sebagai tindakan pencegahan dan layanan darurat menangani pelanggan di lokasi,” ungkap seorang juru bicara Qantas kepada 7News.
Kebakaran akibat power bank memang semakin sering terjadi dan menjadi perhatian banyak maskapai di seluruh dunia.
Emirates bahkan telah melarang penggunaan power bank di dalam pesawat, sementara Virgin Australia kini mewajibkan penumpang menyimpan perangkat tersebut dalam jangkauan tangan.
Baca Juga: AirAsia Larang Penggunaan Power Bank di Pesawat Mulai 1 April 2025
Petugas pemadam kebakaran menjelaskan bahwa kebakaran baterai lithium sulit dipadamkan, bahkan air dalam jumlah besar sering kali tidak cukup untuk memadamkan api yang harus dibiarkan padam dengan sendirinya.