KONTEKS.CO.ID - Jerawat merupakan salah satu masalah kulit yang paling umum dialami oleh banyak orang, baik remaja maupun orang dewasa.
Faktor penyebab jerawat sangat beragam, mulai dari perubahan hormon, pola makan tidak sehat, stres, hingga penggunaan produk perawatan kulit yang tidak sesuai.
Selain di wajah, jerawat juga dapat muncul di bagian tubuh lain seperti punggung, dada, dan bahu.
Jerawat tentu saja tidak hanya memengaruhi penampilan fisik, tetapi juga dapat berdampak pada kepercayaan diri seseorang.
Baca Juga: Tragis! Panti Jompo di Bosnia Terbakar Malam-Malam, 10 Orang Tewas Terpanggang
Menurut dr Euis Mutmainnah, Sp.KK, secara umum, penyebab jerawat adalah sumbatan dan peradangan kronik di kelenjar minyak kulit.
Sel kulit mati biasanya akan naik ke permukaan kulit secara alami dan kemudian lepas dengan sendirinya.
Namun ada kalanya sel kulit mati tersebut menempel di dalam pori dan terperangkap. Akibatnya bakteri di dalam pori-pori kulit berkembang biak dan menyebabkan peradangan.
Jerawat sering kali merupakan gejala dari kondisi ketidakseimbangan tubuh. Oleh karena itu dokter biasanya akan menanyakan riwayat kesehatan, siklus menstruasi, penggunaan kosmetik, dan lainnya untuk mengetahui kondisi pasien.
Baca Juga: DPR Desak Indonesia Paksa OKI Gercep Hentikan Pembantaian Keji Warga Sipil di Sudan
“Berbagai jenis perawatan bisa dilakukan untuk mengobati jerawat. Namun, frekuensi, durasi dan dosis pengobatan tentunya bervariasi tergantung keadaan pasien,” ujar dr Euis Mutmainnah seperti dikutip dari situs RSIA SamMarie Basra pada Rabu, 5 November 2025.
Untuk mengatasinya, penting menjaga kebersihan kulit secara rutin, menggunakan produk yang sesuai, serta menghindari kebiasaan memencet jerawat yang justru dapat memperparah peradangan atau meninggalkan bekas.
Dalam kasus tertentu, jerawat yang parah perlu mendapatkan penanganan medis dari dokter kulit untuk mencegah komplikasi dan bekas luka permanen.