lifestyle

Teks Khutbah Jumat 26 September 2025: Mengenal Adab Melayat Jenazah yang Sesuai Sunah

Jumat, 26 September 2025 | 11:22 WIB
Teks khutbah Jumat 26 September 2025 dengan tema adad saat melayat jenazah. (PP Muhammadiyah)

إِنَّمَا يَرْحَمُ اللهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ
“Sesungguhnya Allah hanya menyayangi hamba-hamba-Nya yang penuh kasih sayang.” (HR. al-Bukhari).

Dari sini kita belajar, jama‘ah sekalian, bahwa takziyah sejatinya adalah menghadirkan empati. Air mata yang menetes karena iba lebih mulia daripada

lidah yang lancang mengucapkan kata-kata yang menyakiti.
Maka berhati-hatilah dalam berkata ketika melayat, sebab bisa jadi satu kalimat kita menjadi penenang, tetapi bisa juga menjadi penyebab luka yang semakin dalam.

Baca Juga: Gempa M5,7 Banyuwangi Terasa Hingga Bali, Sejumlah Bangunan Rusak

Jama‘ah yang dirahmati Allah,

Adab berikutnya adalah membantu kebutuhan keluarga yang sedang berduka.

Bukan kita yang menunggu hidangan dari keluarga, melainkan kita yang membantu mereka. Nabi Saw bersabda ketika Ja‘far bin Abi Thalib wafat:
إِنَّ آلَ جَعْفَرٍ قَدْ شُغِلُوا بِشَأْنِ مَيِّتِهِمْ فَاصْنَعُوا لَهُمْ طَعَامًا

“Sesungguhnya keluarga Ja‘far sedang sibuk dengan urusan musibah mereka, maka buatkanlah makanan untuk mereka.” (HR. Ibn Majah).

Betapa indah ajaran Islam ini, jama‘ah sekalian. Di saat keluarga yang ditinggalkan sibuk dengan duka dan urusan jenazah, kita dianjurkan untuk meringankan beban mereka dengan membuatkan makanan dan membantu kebutuhan sehari-hari.

Bukan sebaliknya, justru membebani mereka dengan tuntutan menjamu para pelayat. Inilah wujud solidaritas dan kepedulian yang nyata.

Baca Juga: Fakta Keracunan MBG di Benua Kayong, BGN Akui Ada Menu Ikan Hiu

Jama‘ah yang dirahmati Allah,

Dan adab yang paling utama adalah menghadiri salat jenazah serta mengiringinya ke pemakaman. Rasulullah Saw bersabda:

مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّيَ فَلَهُ قِيرَاطٌ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ. قِيلَ: وَمَا الْقِيرَاطَانِ؟ قَالَ: مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ
“Barangsiapa menghadiri jenazah hingga ikut menyalatkannya, maka baginya pahala satu qirath. Dan barangsiapa menghadirinya hingga dimakamkan, maka baginya dua qirath.” Ditanyakan, “Apakah dua qirath itu?” Beliau menjawab: “Seperti dua gunung besar.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Bayangkanlah, jama‘ah sekalian, pahala sebesar dua gunung besar hanya dengan menyertai saudara kita sampai ke liang kuburnya. Ini adalah ibadah yang ringan dilakukan, tetapi pahalanya sangat agung. Maka jangan sampai kita meremehkan kesempatan besar ini.

Halaman:

Tags

Terkini