lifestyle

6 Fakta Menarik Geopark Ijen, Kepingan Surga di Jawa Timur yang Memukau Turis Dunia

Kamis, 4 September 2025 | 20:41 WIB
Geopark Ijen kepingan surga di Jawa Timur yang memukau turis dunia (Foto: Pexels/Jimshad Mon)

 

KONTEKS.CO.ID - Berdiri megah di atas cincin api Pasifik, Indonesia menyimpan kekayaan geologi luar biasa. Setiap lekuk tanahnya menyimpan cerita jutaan tahun tentang evolusi bumi.

Dalam upaya melestarikan dan memanfaatkan warisan alam ini, konsep Geopark atau taman bumi hadir sebagai jembatan antara konservasi, edukasi, dan pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Geopark merupakan kawasan yang memiliki unsur geologi bernilai tinggi, biasanya dilengkapi dengan keragaman hayati dan keragaman budaya yang dikembangkan dengan sangat baik.

Kehadiran wisata geopark di Indonesia dapat memberikan banyak manfaat bagi sektor pariwisata. Karena dapat mendorong wisata edukasi, wisata alam, hingga wisata budaya dalam sebuah destinasi wisata.

Baca Juga: Status Waspada, Wisata Kawah Ijen Ditutup Sementara

Salah satu geopark paling terkenal di Nusantara ialah Geopark Ijen. Secara administratif geopark ini terletak di antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Daya tarik Geopark Ijen tidak sekadar keunikan geologi dan budayanya saja. Namun, juga adanya fenomena alam blue fire di kawasan Gunung Ijen yang telah mendunia dan diakui turis mancanegara.

Berikut lima fakta menarik Geopark Ijen yang mungkin belum banyak orang tahu, sebagaimana mengutip laman Kemenpar;

Baca Juga: 5 Tantangan dan Pantangan Saat Mendaki Gunung Ijen, Tips Aman untuk Pendaki

1. Diakui UNESCO

Sejak 24 Mei 2023, Geopark Ijen secara resmi diakui oleh UNESCO sebagai anggota jaringan geopark dunia.

Kawah Ijen menjadi rumah bagi danau kawah berwarna hijau toska yang memiliki tingkat keasaman sangat tinggi, salah satu yang terbesar di dunia.

2. Penambang belerang tradisional

Pengunjung bisa melihat langsung kehidupan para penambang lokal yang secara tradisional mengangkat dan memikul belerang dengan beban berat dari dasar kawah, meskipun beberapa sudah menggunakan troli.

Halaman:

Tags

Terkini