3. Perhatikan Gaya Belajar dan Lingkungan Ideal
Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda:
-
Visual learners mungkin cocok dengan jurusan yang banyak menggunakan gambar dan visualisasi, seperti Desain Grafis atau Arsitektur.
-
Kinestetik cocok di jurusan yang aplikatif seperti Kedokteran, Teknik, atau Keperawatan.
-
Auditory learners mungkin lebih nyaman di jurusan seperti Ilmu Komunikasi atau Pendidikan.
4. Sesuaikan dengan Tujuan Karier Jangka Panjang
Apa yang kamu cita-citakan dalam 5 atau 10 tahun ke depan? Pilih jurusan yang selaras dengan tujuan hidupmu.
Jika kamu ingin menjadi psikolog, maka Psikologi jelas pilihan tepat. Jika kamu bercita-cita menjadi diplomat, pertimbangkan jurusan Hubungan Internasional.
Baca Juga: Sekolah Rakyat Dimulai 14 Juli, Diawali Cek Kesehatan
5. Diskusikan dengan Orang Terpercaya
Kadang, orang terdekat seperti keluarga, guru BK, atau mentor bisa memberikan pandangan luar yang objektif. Mereka mungkin melihat sisi kepribadianmu yang tidak kamu sadari sendiri.
6. Riset dan Cari Tahu Prospek Jurusan
Jangan hanya melihat jurusan dari nama atau tren. Pelajari:
-
Materi kuliahnya
-
Prospek kerja
-
Alumni sukses
-
Universitas terbaik yang menyediakannya
7. Coba Simulasi atau Kegiatan Ekstra
Sebelum memutuskan, coba ikuti pelatihan, webinar, atau magang singkat di bidang yang kamu minati. Hal ini bisa memberikan gambaran nyata apakah kamu merasa cocok atau tidak di dunia tersebut.
Memilih jurusan kuliah bukan hanya soal kemampuan akademik, tapi juga kecocokan dengan siapa dirimu sebenarnya.